Berita Nunukan Terkini

Sempadan Malaysia-RI Dibuka, 'Tukang Dolar' di Nunukan Sebut Tak Ada Kenaikan Permintaan Ringgit

Sempadan Malaysia-Indonesia dibuka, 'tukang Dolar' di Nunukan akui tak ada kenaikan permintaan uang Ringgit.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Wardah (24) sedang melayani orang yang ingin menukarkan uang Rupiah ke Ringgit, Minggu (10/04/2022), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sempadan Malaysia-Indonesia dibuka, 'tukang Dolar' di Nunukan akui tak ada kenaikan permintaan uang Ringgit.

Sempadan negara Malaysia-Indonesia dibuka sejak 1 April 2022, namun permintaan uang Ringgit di Nunukan tak ada kenaikan yang signifikan.

Wardah (24) seorang tukang dolar, begitulah orang di Nunukan menyebut profesi itu, alias money changer keliling.

Baca juga: Tarif Tiket Kapal Pelni di Nunukan Jelang Lebaran tak Berubah, Ini Prediksi Peningkatan Penumpang

Tampak ia bersama seorang rekannya duduk di depan sebuah toko baju milik mertuanya, menunggu orang yang ingin menukarkan uang Ringgit atau Rupiah kepada Wardah.

Saat ditemui, Wardah mengatakan tak ada kenaikan permintaan uang Ringgit sejak Pemerintah Malaysia membuka Pelabuhan Internasional Tawau.

"Sejak Malaysia dibuka, orang yang datang nukar uang Rupiah ke Ringgit Malaysia, nggak banyak-banyak amat. Biasa saja," kata Wardah kepada TribunKaltara.com, Minggu (10/04/2022), pukul 15.00 Wita.

Wanita asal Sulawesi Selatan itu mengaku sejak Pemerintah Malaysia menerapkan lockdown, akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun, banyak WNI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang keluar dan masuk melalui jalur ilegal.

Sehingga permintaan penukaran uang Rupiah ke Ringgit tetap berjalan seperti biasanya.

"Selama Malaysia lockdown, banyak orang keluar dan masuk Malaysia ikut samping (jalur ilegal), sehingga permintaan uang Ringgit tetap berjalan seperti biasa," ucapnya.

Baca juga: Speedboat Reguler Nunukan ke Tarakan yang Beroperasi Siang Ini Hanya Dua, Berikut Jadwal Lengkapnya

Meski begitu, kata Wardah sejak pandemi kurs jual menurun dari Rp3.400 menjadi Rp3.300 dan bertahan hingga saat ini.

Sementara kurs beli, beber Wardah sebesar Rp3.400.

"Belakangan ini yang datang nukar ada yang 100 Ringgit jadinya Rp330.000 bahkan ada yang 1.000 Ringgit. Tapi kalau orang masuk ke Malaysia kurs belinya Rp3.400," ujar wanita yang menggeluti pekerjaan tukang dolar sejak 2017 itu.

Penulis: Febrianus Felis

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved