Liga 1
Bernardo Tavares jadi Arsitek PSM Makassar, Peluang Wonderkid Andalan Shin Tae-yong Unjuk Gigi
Bergabungnya Bernardo Tavares jadi pelatih PSM Makassar, tentu bisa jadi angin segar bagi wonderkid Juku Eja.
TRIBUNKALTARA.COM - Berita Liga 1 terbaru, Bernardo Tavares jadi arsitek PSM Makassar, peluang wonderkid andalan Shin Tae-yong unjuk gigi.
Bergabungnya Bernardo Tavares jadi pelatih PSM Makassar, tentu bisa jadi angin segar bagi wonderkid Juku Eja.
Terutama wonderkid PSM Makassar yang kini jadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19.
Saat ini tercatat ada nama M Rafli Asrul, Edgard Amping, Renaldi dan Ricky Pratama yang jadi penggawa andalan Timnas Indonesia U-19, yang menjalani TC di Korea Selatan.
Keempatnya berpeluang jadi andalan baru Juku Eja bersama skuat senior PSM Makassar saat ini.
Apalagi, Bernardo Tavares dikenal memiliki rekam jejak sebagai pemantau bakat dan pelatih tim junior.
Kombinasi pemain muda dan senior tentu dibutuhkan PSM Makassar, apalagi akan berlaga di AFC Cup 2022 dan Liga 1 musim depan.
Selain M Rafli Asrul, Edgard Amping, Renaldi dan Ricky Pratama, PSM Makassar diketahui memiliki sejumlah talenta muda berbakat lainnya.
Nama yang dimaksud seperti Patrick Kallon, Ibnu Mubarak, Mufli Hidayat, Fadel Muhammad dan Muh Dzaky.
Bukan hanya itu, PSM Makassar saat ini diketahui ikut menyuplai pemin ke Timnas U-16.
PSM Makassar memiliki banyak aset pemain muda.
Beberapa di antaranya telah mencuri perhatian, seperti M Rafli Asrul, Edgard Amping, Renaldi dan Ricky Pratama.
Keempatnya dipanggil oleh Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan di Korea Selatan (Korsel).
Baca juga: Duo Persija Rohit Chand dan Marko Simic Dikaitkan dengan PSM Makassar, Kata Presiden The Macz Man
Pemusatan latihan ini sebagai persiapan hadapi Piala Dunia U-20 tahun 2023, apa lagi Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Selain itu masih ada nama Patrick Kallon, Ibnu Mubarak, Mufli Hidayat, Fadel Muhammad dan Muh Dzaky.
Bahkan M Rafli, Edgard Amping, Renaldi dan Patrick Kallon jadi bagian dari skuad PSM arungi Liga 1 2021-2022.
Sayang, keempatnya masih minim diberikan menit bermain.
Rafli hanya bermain tiga kali. Itu pun dua kali dari bangku cadangan. Durasi bermain hanya 100 menit.
Pemain 19 tahun ini tidak lama bersama PSM, karena jalani seleksi dengan klub Yunani, Atromitos FC.
Setelah itu, bergabung ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Korea Selatan.
Renaldi hanya bermain dua pertandingan. Dengan durasi 29 menit. Dia dimainkan sebagai stopper dan bek kanan.

Alumni Garuda Select II ini kini juga ikut dalam pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19.
Untuk Edgard belum pernah diberi kesempatan bermain. Dia kalah bersaing dengan Abdulrahman, Yance Sayuri dan Aditya Putra Dewa.
Kendati demikian, Edgard tetap dipanggil oleh Shin Tae-yong ikut bersama Timnas Indonesia di Korea Selatan.
Sementara Patrick Kallon paling sering dimainkan. Bermain enam kali dengan durasi 243 menit.
Sementara Ricky Pratama yang notabenennya sebagai top skor Elite Pro Academy (EPA) U-18 Liga 1 2021-2022 tak disertakan di skuad PSM.
Begitu pun dengan Ibnu Mubarak dan Mufli Hidayat yang masih ikuti program Garuda Select IV di Inggris.
Direktur Akademi PSM, Febrianto Wijaya menyebut, pemain muda adalah aset yang mesti dipelihara dan dijaga.
Dia berharap para pemain muda di PSM diberikan kesempatan bermain lebih banyak.
"Kita punya banyak talenta, sayang jika tidak di optimalkan," katanya melalui WhatsApp, Minggu (17/4/2022).
Pria akrab disapa Anto ini berharap pelatih anyar PSM, Bernardo Tavares bisa manfaatkan pemain muda yang ada.
Baca juga: PSM Makassar Bareng Bali United Wakili Indonesia di AFC Cup, Target Juku Eja Disebut tak Realistis?
Apa lagi pelatih berkebangsaan Portugal tersebut memiliki rekam jejak sebagai pemantau bakat dan pelatih tim junior.
"Rekam jejaknya menjadi talent scouting dan pelatih muda pasti sangat paham tentang pemain muda. Saya berdoa semoga beliau cocok menjadi nahkoda PSM," pintanya.
Pelatih PSM U-18, Irfan Rahman meminta pemain muda ini diberikan kesempatan bermain.
"Harus diberikan kesempatan bermain. Harus berani memainkan pemain muda," tegasnya.

Menurut dia, para pemain ini telah memiliki kemampuan untuk bersaing di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Apa lagi mereka telah mengenyam pendidikan sepak bola di program Garuda Select di Benua Eropa.
Jika tak diberi kesempatan bermain, kata dia, karir pemain muda ini akan terhambat.
"Kalau tak diberikan kesempatan sayang sekali," ujarnya.
Baca juga: 2 Eks PSM Makassar Gabung Arema FC, Ilham Udin Reuni Evan Dimas, Hasim Kipuw Balikan dengan Mantan
(*)