Ramadan
Diperbolehkan Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadan, Mandi Wajib Setelah Waktu Imsak Puasa Batal?
Diperbolehkan hubungan suami istri di bulan Ramadan, Mandi Wajib Setelah Waktu Imsak Puasa Batal? berikut dalil, bacaan doa bahasa arab, latin & arti.
TRIBUNKALTARA.COM - Diperbolehkan Hubungan Suami Istri di bulan Ramadan, Mandi Wajib setelah waktu imsak puasa batal? Berikut dalil, bacaan doa bahasa arab, latin & arti.
Seluruh ulama sepakat, pada bulan Ramadan pasangan suami istri diperbolehkan untuk melakukan Hubungan Suami Istri.
Namun, terdaat waktu-waktu yang dipebolehkan untuk melakukan Hubungan Suami Istri saat bulan Ramadan.
Dan, seusai melaksanakan Hubungan Suami Istri, pasangan diwajibkan untuk melakukan Mandi Wajib.
Namun kemudian timbul pertanyaan bagaimana hukumnya melaksanakan Mandi Wajib namun telah melewati waktu Imsak.
Baca juga: Dahulukan Sahur Atau Mandi Wajib, Berpengaruh Dengan Ibadah Puasa Ramadan? Ini Dalil & Tata Caranya
Muslim Mandi Wajib lewati waktu imsak? Batal puasa atau lanjutkan shaum, ini niat, arti & hukumnya.
Bagaimana hukum pasangan suami istri melaksanakan Mandi Wajib, usai melakukan hubungan badan melewati waktu imsak menjadi pertanyaan yang banyak disampaikan.
Sudah semestinya, pasangan suami istri harus langsung melaksanakan Mandi Wajib susai berhubungan badan.
Lebih lengkapnya, pembahasan ini akan secara lengkap di sajikan dalam artikel ini.
Apakah puasa yang dijani pada hari itu masih sah.
Mandi Wajib diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau perempuan yang menyelesaikan masa haidnya.
Umat Islam harus melakukan Mandi Wajib setelah berhadats besar agar kembali suci.
Berikut ini niat dan tata cara Mandi Wajib, yang Tribunnews.com kutip dari sumsel.kemenag.go.id:
1. Membaca basmallah atau niat
Berikut niat Mandi Wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta’aala.
Baca juga: Hukum Berbohong di Bulan Ramadhan, Bisa Batalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz
Artinya:
“Aku berniat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah Ta’ala.”
2. Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri
3. Berwudhu seperti wudhunya sholat
4. Menggosok-gosok badan dengan tangan, mendahulukan yang kanan baru yang kiri.
5. Tertib (Mendahulukan yang dahulu mengakhirkan yang akhir).
Baca juga: Kapan Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2021? Ini Ciri-ciri Kedatangannya dan Doa yang Dianjurkan Dibaca.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Bulungan 17 Ramadan 1442 H atau Kamis 29 April 2021
Hukum Mandi Junub setelah Imsak
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menyampaikan terkait hukum menjalankan mandi junub setelah imsak.
Ia mengatakan, umat Islam diperbolehkan berpuasa, meski dalam keadaan junub atau kotor setelah keluar mani atau bersetubuh.
"Enggak apa-apa. Jadi puasa dalam keadaan dia junub itu enggak ada masalah, boleh-boleh saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com.
Menurutnya, orang yang akan berpuasa, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Sehingga, puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah.
"Jangankan setelah imsak, setelah Subuh saja tidak ada masalah," ungkapnya.
Wahid Ahmadi menambahkan, orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, dia diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Lalu dia bisa menjalankan salat Subuh dan meneruskan berpuasa Ramadhan.
"Misalnya, seseorang setelah Sahur dia jimak, kemudian tertidur sampai kebablasan Subuh-nya jam 5 misalnya."
"Dia tidak apa-apa, dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh. Setelah itu puasa jalan, tidak ada masalah," jelasnya.
Mandi Junub saat akan Berpuasa
Berikut penjelasan mengenai aturan Mandi Wajib atau mandi junub saat bulan puasa, serta kapan waktu yang tepat untuk mandi junub, bolehkan dilakukan setelah sahur?
Hukum mengenai mandi junub saat bulan Ramadan dibahas dalam program Tribunnews - Tanya Ustaz.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Kota Tarakan 17 Ramadan 1442 H atau Kamis 29 April 2021
Dalam video yang berjudul TANYA USTAZ : Mandi Junub setelah Imsyak, Apakah Sah Jalankan Puasa Ramadhan?, Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag.selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, IAIN Surakarta memberikan tausiah soal Mandi Junub setelah Imsyak.
Sebagaimana TribunStyle.com kutip dari Tribunnews.com, Tata Cara Mandi Wajib serta Sebab-sebab Orang Harus Mandi Wajib. Apakah mandi junub atau kondisi junub ketika sudah memasuki waktu subuh, apakah tetap sah puasanya?
Ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub.
Dr. H. Syamsul Bakri menjelaskan, Rasulullah SAW ketika itu sudah memasuki waktu fajar atau waktu subuh, dan Rasulullah dalam keadaan junub, maka kemudian Rasulullah melakukan mandi junub dan melanjutkan puasa.
Artinya, kondisi junub bukanlah merupakan syarat sahnya puasa.
Kondisi junub juga tidak membatalkan puasa, baik junub karena Hubungan Suami Istri maupun junub karena bermimpi, dan lainnya.
Jadi ketika seseorang dalam kondisi junub dan sudah memasuki waktu subuh, maka puasanya tetap sah.
Bahkan, jika kondisi junub itu sampai siang di bulan Ramadhan, puasanya juga tetap sah.
Akan tetapi, ia berdosa karena tidak melaksanakan sholat subuh.
Kesimpulannya, tidak ada masalah jika seseorang dalam kondisi junub tetap melakukan atau melaksanakan ibadah puasa.
Baca juga: Waktu yang Tepat Mandi Wajib Usai BerHubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Simak Tata Caranya
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official