Berita Nunukan Terkini
Jelang Idul Fitri, Kapolres Nunukan Siapkan 150 Personel Untuk Pengamanan Situasi Lebaran Tahun 2022
Jelang Idul Fitri, Kapolres Nunukan siapkan 150 personel untuk pengamanan situasi lebaran tahun 2022.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Jelang Idul Fitri, Kapolres Nunukan siapkan 150 personel untuk pengamanan situasi lebaran tahun 2022.
Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto menyiapkan 150 anggota Polri untuk pengamanan situasi lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2022.
Sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bakal menggelar Operasi Ketupat 2022 dalam rangka pengamanan situasi lebaran tahun 2022.
Baca juga: Sebelum Idul Fitri, Pemkab Nunukan Komitmen Bayar THR ASN, Ini Penjelasan Sekretaris Keuangan Daerah
Operasi Ketupat 2022 akan digelar selama 12 hari terhitung sejak tanggal 28 April sampai 9 Mei 2022.
Ricky mengatakan dalam Operasi Ketupat itu, pihaknya juga melibatkan TNI, Senkom, hingga aparat pemerintah daerah seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan Nunukan, dan instansi lain yang terkait.
"Operasi Ketupat mulai tanggal 28 April sampai 9 Mei. Tapi nanti melihat lagi perkembangan situasi di lapangan. Karena pengalaman Idul Fitri sebelumnya, periode operasinya sempat diperpanjang karena eskalasi mudik masih tinggi," kata Ricky Hadiyanto kepada TribunKaltara.com, Rabu (20/04/2022), sore.
Lanjut Ricky,"Sesuai konsep awal, jumlah personel yang diturunkan sepertiga dari kekuatan Polres Nununukan. Jadi sekira 150-an," tambahnya.
Menurut Ricky, yang menjadi fokus pengamanan dari operasi tersebut, seperti masjid, pusat perbelanjaan, objek wisata, pelabuhan, bandara, tempat fasilitas umum. Termasuk Sei Ular yang berpotensi digunakan untuk jalur keluar-masuk orang di wilayah Nunukan.
Lebih lanjut dia sampaikan, jajaran Polres Nunukan mengantisipasi meningkatnya ekskalasi kegiatan masyarakat baik itu mudik maupun dalam hal niaga.
Baca juga: Sabu Seberat 20,2 Kg Dimusnahkan Polres Nunukan, Selundupkan Lalui Jalur Tikus, Ini Modusnya
"Jadi tidak hanya arus mudik yang kita amankan tapi eskalasi kegiatan masyarakat juga. Yang kami antisipasi jelang lebaran ini bermacam-macam. Seperti kegiatan ibu-ibu di dapur pasti akan meningkat. Kita antisipasi kebakaran. Begitu juga yang mudik, rumah dalam keadaan kosong tapi listrik dibiarkan menyala," ucapnya.
Tak hanya itu, kegiatan masyarakat dari segi niaga juga akan meningkat baik di pusat perbelanjaan maupun pasar.
Hal yang diantisipasi ketika suatu tempat menjadi ramai, kata Ricky adalah tindak pidana seperti pencopetan, pencurian, dan lain sebagainya.
"Dalam lingkup secara umum yang kami antisipasi adalah kluster Covid-19 akibat kerumunan orang. Sehingga pelaksanaan Operasi Ketupat mulai dari deteksi dini kegiatan masyarakat, sosialisasi, himbauan, giat patroli, dan penegakkan hukum apabila terjadi penyimpangan," ujarnya.
Ricky menyampaikan, untuk menjaga situasi Kamtibmas pihaknya akan mendirikan pos pengamanan (Pospam) dan pos pelayanan (Posyan) di beberapa tempat.
Ia menuturkan, Pospam dan Posyan pada lebaran tahun ini dipastikan akan bertambah, lantaran pemerintah mulai memberikan kelonggaran pada aktivitas masyarakat.