Coppa Italia
Lolos ke Final Coppa Italia, Inzaghi Girang Inter Milan Hancurkan AC Milan di Momen yang Tepat
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi girang timnya berhasil lolos ke final Coppa Italia, hancurkan AC Milan di momen yang tepat.
Tak cuma itu, secara khusus Simone Inzaghi membuktikan kemampuannya membesut Inter Milan lebih baik dari Antonio Conte.
Setidaknya itu dibuktikan Simone Inzaghi lewat pencapainnya di Inter Milan dengan melenggang ke 16 besar Liga Champions dan final Coppa Italia.
Hal tersebut tak bisa dilakukan Antonio Conte selama 2 musim membesut Inter Milan.
Sedangkan Simone Inzaghi belum genap satu musim sudah mampu melebihi torehan Antonio Conte.
"Kami tahu Inter Milan belum pernah mencapai final Coppa Italia sejak 2011.
Nerazzurri juga belum mencapai Babak 16 Besar Liga Champions sejak 11 tahun, jadi kami membutuhkan penggemar kami untuk mendukung kami di stadion dengan gairah tinggi," ungkap Simone Inzaghi.

Baca juga: Semifinal Coppa Italia Juventus vs Fiorentina, Kesempatan Dusan Vlahovic Beri Pelajaran ke Mantan
Laga Derby della Madonnina di Coppa Italia sempat diwarnai keputusan wasit yang menjadi perdebatan dari kubu AC Milan.
Sebenarnya AC Milan sempat menipiskan ketertinggalan lewat aksi sepakan Ismael Bennacer, skor berubah menjadi 2-1.
Namun para pemain Inter Milan meminta wasit mengecek VAR karena Fikayo Tomori terlihat menyentuh bola dengan tangan sebelum bola mengarah ke Ismael Bennacer.
Tetapi wasit menolak protes para pemain Inter Milan karena ia tak melihat adanya handsball di kotak penalti Nerazzurri.
Belakangan setelah mendengarkan saran dari VAR, wasit lantas memeriksa video dengan hati-hati ketika proses gol Ismael Bennacer.
Anehnya wasit menemukan adanya kejanggalan lain, yang mana Pierre Kalulu sudah berada dalam posisi offside sebelum bola ditendang Ismael Bennacer.

Baca juga: Kejadian Tak Biasa saat Pertandingan Inter Milan, Striker Spezia bikin Pelatih dan Rekan Setim Murka
Pierre Kalulu dianggap telah menghalangi pandangan Samir Handanovic, yang membuat kiper Inter Milan itu mati langkah.
Keputusan tersebut membuat pelatih AC Milan, Stefano Pioli berang.
Bahkan juru taktik AC Milan itu menuding para pemain Inter Milan terutama Samir Handanovic tidak menunjukkan gesture bahwa telah terjadi sebuah pelanggaran atau pandangannya terganggu.