Mutiara Ramadan
Surga dan Kenikmatannya
Surga merupakan sebuah kenikmatan yang sangat besar yang hanya Allah Subehanahu Wa Ta’ala berikan kepada setiap hambanya yang beriman & beramal saleh.
Oleh : Herman Aisa Pabittei, S.Ag
(Pelaksana Penyusun Bahan Penerbitan Dakwah pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan)
TRIBUNKALTARA.COM - Surga merupakan sebuah kenikmatan yang sangat besar yang hanya Allah Subehanahu Wa Ta’ala berikan kepada setiap hambanya yang beriman dan beramal shaleh.
Surga merupakan tempat kembali yang indah dan sangat dinantikan oleh setiap orang yang beriman. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan di dunia.
Dalam artikel ini, kita diajak untuk bertamasya ke negeri Surga dengan segala keindahannya, dengan harapan semoga kita semakin bersemangat mempersiapkan perbekalan menuju tempat kembali di surga kelak.
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subehanahu Wa Ta’ala, atas nikmat iman dan takwa dengan syukur yang sesungguhnya, sehingga Allah Subehanahu Wa Ta’ala benar-benar berkenan menambahkan anugrah nikmat teragung itu, berupa keteguhan iman dan ketinggian takwa sebagai balasan bagi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur, Amin. Allahumma Amin!
Termasuk dalam anugerah keimanan yang agung yang harus senantiasa kita syukuri adalah keimanan dan keyakinan yang diberikan oleh Allah Subehanahu Wa Ta’ala ke dalam hati sanubari kita sekalian, berupa percaya akan wujudnya surga dengan segala kenikmatannya, dan percaya adanya neraka dengan segala penderitaan yang paling pedih dan memilukan.
Dengan keimanan pada nikmat-nikmat surga, kita akan menjadi semakin terdorong untuk beramal shaleh, dan mempertebal ketakwaan kita, begitu juga dengan rasa takut pada ancaman siksaan neraka, akan semakin menambah rasa takut kita dari berbuat maksiat yang dapat melunturkan busana taqwa dari diri kita. (Fana’udzubillah).
Baca juga: Apakah Ghibah Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan dan Cara Menghindari Kebiasaan Buruk Menggunjing
Sesungguhnya, Allah Subehanahu Wa Ta’ala menjanjikan surga dengan segala puncak kenikmatannya demi kebahagiaan para orang-orang mukmin di dunia dan di akhirat. Sejak di dunia orang-orang beriman mendapatkan kebahagiaan, karena selalu beramal shaleh demi cita-cita yang mulia di akhirat. Dari iman dan amal shaleh yang mereka laksanakan, Allah Subehanahu Wa Ta’ala membalas kebaikan mereka di dunia sebelum nanti di akhirat juga akan diberi balasan kebaikan,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97).
Sedangkan di akhirat kelak Allah Subehanahu Wa Ta’ala menyediakan surga bagi mereka dengan segala puncak kenikmatan-kenikmatan di dalam-nya, sebagaimana Allah Subehanahu Wa Ta’ala telah menjelaskannya di dalam firman-Nya di atas.
Di sini, penulis mencoba untuk memaparkan gambaran surga, sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah di dalam Al Quran, oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam di dalam hadits-hadits beliau, dan beberapa keterangan dari para salafush shalih:
1. Pintu-pintu yang bermacam-macam; ada pintu shalat, pintu jihad, sedekah, pintu ar-Rayyan yang dikhususkan bagi ahli puasa dan pintu-pintu yang lainnya.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam pernah menjelaskan bahwa :
“Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan,
‘Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya‘,
“Melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia (dipersilahkan) masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki.” (H.R. Muslim, no. 234).
2. Tingkatan-tingkatan surga.
Tingkatan tertinggi adalah surga yang khusus untuk nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam di tempat yang paling tinggi di Surga Firdaus.
Kemudian surga para Nabi, surga para mukminin yang beriman kepada segenap Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, kamar-kamar mereka berada tinggi di atas, mereka menyaksikannya bagaikan menyaksikan bintang yang melintas di atas, jauh di ufuk langit di sebelah timur atau barat, yang mana antara satu dengan yang lainnya tidak sama.
Tingkatan surga itu lebih dari seratus dan bagi pembaca dan penghafal Al-Qur`an dipersilakan naik ke derajat-derajat berikutnya sesuai jumlah bacaan mereka.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, Subehanahu Wa Ta’ala dan Allah Subehanahu Wa Ta’ala Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 163).
Bahkan bagi para syuhada`, mereka mendapatkan surga bertingkat seratus, antara tingkat yang satu dengan berikutnya setinggi antara langit dan bumi.
3. Tanah di surga adalah Misk (kasturi).
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam menceritakan tentang mi’raj beliau :
“Saya dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya dari misk (kasturi).” (H.R. al-Bukhari).
Ibnu Shayyad pernah bertanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam tentang tanah di surga, maka beliau menjawab, “Pasir lembut yang putih, misk yang murni,” (H.R. Muslim: 2928).
4. Istana-istana megah dan indah.
Allah SWT berfirman,
“Niscaya Allah Subehanahu Wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke istana-istana yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (Ash-Shaff: 12).
Rasulullah Muhammad SAW bercerita :
“Saya pernah masuk surga, tiba-tiba saya berada dalam sebuah istana emas, saya bertanya, ‘Milik siapa istana ini?’ Mereka menjawab, ‘Milik seseorang dari Quraisy (Umar bin al-Khaththab)’.
“Tidak ada yang menghalangiku untuk memasukinya wahai Ibnu al-Khaththab, kecuali karena apa yang saya ketahui dari kecemburuanmu.” Umar mengatakan, “Apakah kepadamu aku cemburu wahai Rasulullah?” (H.R. al-Bukhari, no. 7024 dan Muslim, no. 2394).
Sebuah contoh lain yang menceritakan kondisi istana di surga; malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dan berkata kepada beliau :
“Khadijah akan datang kepadamu membawa bejana berisi lauk pauk, makanan, dan minuman. Apabila dia datang, maka sampaikanlah salam dari Rabbnya dan dariku, lalu berilah kabar gembira kepada-nya dengan sebuah istana di surga dari mutiara berongga, tiada hiruk pikuk maupun keletihan di dalamnya.” (H.R. al-Bukhari, no. 3821 dan Muslim, no. 2432).
5. Kamar-kamar di surga;
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb-nya mereka mendapat kamar-kamar (di surga), di atasnya dibangun pula kamar-kamar yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.” (Az-Zumar: 20).
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalamnya, ruang dalamnya tampak dari luarnya.” Seorang badui bertanya, “Untuk siapa itu?” Beliau Shallallahu ‘alahi wa Sallam menjawab, “Untuk orang yang indah tutur katanya, suka memberi makan, selalu ber-puasa, serta melaksanakan shalat malam di saat orang-orang sedang tidur.” (H.R. at-Titmidzi, no. 1984, dn Ahmad, no. 1340 dan di-hasankan oleh al-Albani).
6. Kemah-kemah di surga.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah-kemah.” (Ar-Rahman: 72).
Dan nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang Mukmin di surga memiliki sebuah tenda dari mutiara berongga, panjangnya enam puluh mil. Di dalamnya dia memiliki istri-istri yang dia gilir, sebagian mereka tidak melihat sebagian yang lain.” (HR. Muslim, no. 2838).
7. Peraduan di dalam surga. Para penghuni surga berada di atas peraduan-peraduan yang indah lagi nyaman
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Mereka bertelekan di atas peraduan-peraduan yang berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik ber-mata jeli.” (Ath-Thur: 20).
8. Tahta di dalam surga yang sangat indah dengan sandaran yang sangat nikmat
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka Surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas tahta yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (Al-Kahfi: 31).
9. Busana di surga adalah busana yang terbuat dari sutera
Di mana ketika kita berada di dunia, memakai sutera adalah larangan keras dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bagi kaum laki-laki dan diperbolehkan bagi kaum wanita, tetapi di surga nanti, keharaman memakai sutera ter-hapus, dan penghuni surga akan mengenakannya kelak, dan baju-baju tersebut tidak akan usang selamanya.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan.” (Ad-Dukhan: 53).
Dan baju-baju itu indah menawan, sapu tangannya pun jika dibandingkan dengan pakaian terindah di dunia, maka sama dengan busana-busana para raja, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Al-Bukhari, bahwa sapu tangan di surga itu lebih indah daripada busana raja-raja.
10. Buah-buahan di surga.
Buah-buahan segar yang sangat amat nikmat, kelezatannya tiada tara dan terus berbuah tiada pernah habis sepanjang masa, merendah dekat sekali, mudah untuk dipetik oleh penduduk surga yang berjalan-jalan berkeliling surga sambil memetik buah-buahan yang mereka lewati di tepi-tepi jalan-jalan surga. Satu biji anggurnya saja andaikan dimakan oleh penduduk bumi dan langit, tetap tidak akan habis.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ar-Ra’d: 35).
11. Pohon-pohon di surga.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya :
“Kedua surga itu mempunyai pepohonan dan buah-buahan.” (Ar-Rahman ; 48)
Dan Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman (yang artinya) :
“Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas.” (Al-Waqi’ah: 28-30).
Imam Al-Bukhari dan Muslim mengeluarkan sebuah hadits dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam, bahwa beliau bersabda,
“Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon, bila seorang pengendara menempuh perjalanan di bawah teduhannya selama seratus tahun, ia masih belum melewatinya, bacalah ayatnya jika kalian mau, (dan naungan yang terbentang luas).” (H.R. al-Bukhari 3252, Muslim 2826).
Di dalam Sunan At-Tirmidzi, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,
“Dan pangkal-pangkal batangnya dari emas.” (H.R. at-Tirmidzi 2525)
12. Sungai-sungai di surga.
Sungai-sungai itu mengalir di bawah istana-istana, kamar-kamar dan taman-taman. Mengalir dari atasnya yaitu Arasy Allah Yang Maha Pengasih, mata air dan air mancur yang memancar.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda :
“Saihan, Jaihan, Eufrat, dan Nil, semuanya dari sungai-sungai surga.” (HR. Muslim 2839).
13. Istri-istri di surga.
Allah Subehanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 25).
Sedang istri-istrinya yang mukminah, yang shalihah, yang berasal dari dunia akan menjadi paling jelita, paling anggun lagi mempesona di antara para bidadari di atas, sebagaimana hadits dari Ummu Salamah Radiallahu ‘anha, yang diriwayatkan oleh Muslim.
Wallahu Subehanahu Wa Ta’alaa A’lam
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/herman-aisa-pabittei-sag-23042022.jpg)