Ramadan
Mumpung Masih Ramadan, Manfaatkan untuk Bertaubat, Baca Sayyiddul Istigfar Doa Utama untuk Taubat
Berikut ini bacaan Sayyidul Istigfar, yang merupakan doa utama untuk taubat nasuha.
"Basahi semuanya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu melaksanakan shalat taubat," jelasnya.
Setelah shalat, pejamkan mata dan renungi segala dosa dan memohon ampun kepada Allah.
Tapi, dosa kepada manusia yang telah disakit, ujar Ustadz Abdul Somad, hanya diampuni jika meminta maaf.
"Dosa kepada Allah diampuni dengan bertaubat, tapi dosa karena mengganggu orang lain diampuni jika meminta maaf."
Lanjutnya, bagi orang yang memberi maaf kepada saudaranya, derajatnya sangat mulia di sisi Allah.
"Minta maaf sangat mulia. Orang yang memaafkan saudaranya sangat mulia, maka Allah akan memaafkan silap dan salahnya," paparnya.
Selain itu, alumni Universitas Al Azhar Mesir terebut juga menyampaikan doa Sayyidul Taubat agar dibaca dua kali sehari yaitu setiap malam dan setelah shalat subuh.
"Siapa yang membaca Sayyidul Istigfar di waktu malam, kemudian dia meninggal malam itu juga, maka surga tempatnya. Dan siapa yang membaca Sayyidul Istgfar ini setelah shalat subuh, kemudian meninggal di waktu siang, maka surga tempatnya."
Baca juga: Tata Cara Melunasi Utang Puasa Ramadhan yang Kelewat Lama Tidak Dibayar
Berikut bacaan doa Sayyidul Istigfar:
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau” (HR. Bukhari no. 6306)
(*)