Berita Nunukan Terkini
Malam Takbiran di Nunukan, Polisi Cegat Pengendara tak Pakai Helm hingga Motor Modifikasi
Malam Takbiran Idul Fitri di Nunukan, Kalimantan Utara, polisi lalu lintas tegas mencegat pengendara yang tak memakai helm, dan motor modifikasi.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pelaksanaan Malam Takbiran Idul Fitri di Nunukan, Kalimantan Utara, berlangsung lancar, tetapi polisi lalu lintas tegas mencegat pengendara yang tak memakai helm dan mengendarai motor modifikasi.
Arus lalu lintas Malam Takbiran Idul Fitri 1443 H di sepanjang Jl TVRI hingga alun-alun Nunukan,, terpantau ramai lancar, Minggu (01/05/2022), malam.
Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Nunukan bersama Dinas Perhubungan, juga dibantu personel anggota Pramuka melakukan penertiban arus kendaraan di sejumlah titik yang padat kendaraan saat Malam Takbiran.
Dari pantauan di lapangan, polisi lalu lintas mencegeta sejumlah kendaraan roda dua yang melintas di jalan raya tersebut.
Bahkan, pengguna motor modifikasi, turut dicegat polisi lalu lintas, karena kendaraannya tidak layak dikategorikan sebagai motor roda dua, melainkan lebih menyerupai sepeda.
"Sejakmaghrib kami sudah melakukan persiapan pengamanan di sejumlah titik yang dilalui kendaraan peserta Lomba Gema Takbir yang dimulai dari Islamic Center dan finish di GOR Dwikora," kata Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Arofiek Aprilian Riswanto, kepada TribunKaltara.com, Senin (02/05/2022), pukul 00.15 Wita.

Baca juga: Lomba Gema Takbir Jelang Lebaran Malam Ini, Kapolres Nunukan Minta Perubahan Rute, Ini Alasannya
Arofiek menuturkan, untuk penertiban arus lalu lintas Malam Takbiran, pihaknya menurunkan sebanyak 35 personel khusus dari Sat Lantas Polres Nunukan.
"Penertiban dibantu dari Sabara, Senkom, Dishub, Satpol PP, termasuk Saka Bhayangkara Pramuka juga ikut andil dalam pengamanan Malam Takbiran," ucapnya.
Arofiek menyayangkan masyarakat yang berkendara di jalan raya tanpa mengenakan helm.
Anak muda juga berani mengendarai motor modifikasi hingga tak layak disebut lagi sebagai sepeda motor.
"Silakan masyarakat bereuforia, merayakan Malam Takbiran.
Tapi harus selalu mentaati protokol kesehatan dan protokol tertib berlalu lintas.
Kenakan helm, masker, lengkapi spion kendaraan, plat motor, dan lainnya. Gunakanlah motor yang layak," ujarnya.
Arofiek mengaku anggotanya sempat berdebat dengan pengendara yang tidak mengenakan helm.
"Helm itu kan melindungi kepala kita dari benturan ketika jatuh.