Coppa Italia
Inter Milan Picu Perpecahan di Juventus, Petinggi Bianconeri Ngamuk, Allegri jadi Sasaran Kemarahan
Kekalahan dari Inter Milan di Coppa Italia membuat Juventus mengakhiri musim ini tanpa trofi.
TRIBUNKALTARA.COM - Kekalahan dari Inter Milan di Coppa Italia membuat Juventus mengakhiri musim ini tanpa trofi.
Hal itu pun memicu perpecahan di kubu Juventus, tepat setelah kekalahan dari Inter Milan di final Coppa Italia.
Diketahui, Juventus takluk 2-4 dari Inter Milan pada final Coppa Italia, Kamis (12/5/2022).
Seiring dengan kekalahan tersebut, harapan Juventus merengkuh trofi musim ini pun sirna.
Lebih menyakitkan lagi, karena sebelumnya Juventus juga kalah di final Piala Super Italia dari Inter Milan pada Januari lalu.
Dengan begitu, dua final melawan Inter Milan musim ini berakhir menyedihkan bagi Inter Milan.
Pertikaian pun muncul di antara petinggi Juventus.
Baca juga: Jadi Pahlawan Inter Milan, Perisic Kirim Sinyal Angkat Kaki, Manajemen Nerazzurri Kelabakan
Setelah keok dari Inter Milan di final Coppa Italia, kini terjadi persitegangan hebat antar petinggi Nyonya Tua.
Dilaporkan La Gazzetta dello Sport, Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved, mendatangi ruang ganti tim sesaat setelah final di Stadion Olimpico Roma.
Bukannya memberi semangat, Pavel Nedved disebut malah marah-marah kepada Dusan Vlahovic cs.
Diinfokan bahwa Massimiliano Allegri dan sejumlah pemain senior Juventus menjadi sasaran utama amukan Pavel Nedved.
Bahakan kemarahan Pavel Nedved masih belum reda saat Juventus pulang ke Turin lebih awal dari waktu yang sebelumnya dijadwalkan.
Saat tiba di markas, Pavel Nedved giliran mencak-mencak.
Kali ini sasaran kemarahan sang legenda Timnas Republik Ceko adalah petinggi klub lainnya seperti Andrea Agnelli (presiden), Maurizio Arrivabene (CEO), dan Federico Cherubini (direktur olahraga).

Baca juga: Nasib Apes Juventus, Digasak Inter Milan di Coppa Italia, Allegri Diseret hingga Chiellini Cabut
Namun, ketiganya juga sama-sama melampiaskan amarah pada Nedved.
Masih menurut La Gazzetta dello Sport, penyebab utama perdebatan mereka adalah posisi Allegri sebagai pelatih.
Sejak 2019 Pavel Nedved bahkan bersama mantan direktur Fabio Paratici ingin agar Juventus dilatih oleh allenatroe lain selain Massimiliano Allegri.
Pasalnya Massimiliano Allegri dianggap sudah tidak lagi masuk jajaran manajer top Eropa.
Di sisi lain keluarga Agnelli selaku pemilik Juventus justru senang pada Massimiliano Allegri sehingga akhirnya perpecahan besar tidak bisa dihindari.
Opsi mengganti Massimiliano Allegri
Sebenarnya, Juventus dan Massimiliano AllegriĀ punya kans untuk menjadi kampiun Coppa Italia yang cukup besar.
Baca juga: Inter Milan Juara Coppa Italia, Tundukkan Juventus 4-2, Tuah Simone Inzaghi Berbuah Trofi
Meski harus tertinggal lebih dahulu dari Inter Milan via gol cepat Nicolo Barella, di awal babak kedua Alex Sandro dan Dusan Vlahovic bisa membawa Nyonya Tua berbalik unggul.
Akan tetapi wajil Kota Mode kemudian mendapatkan penalti di menit ke-80 yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Hakan Calhanoglu.
Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan waktu dimana Juventus kemudian dipaksa takluk oleh sang rival yang menambah dua gol lewat lesakan Ivan Perisic.
Salah satunya lagi-lagi tercipta dari titik putih.
Juventus pun dipaksa untuk merasakan musim tanpa trofi lagi setelah sepuluh tahun lamanya.
Kali terakhir Bianconeri nirgelar adalah di 2010/2011 atau empat musim pasca degradasi ke Serie B akibat calciopoli.
Tidak heran jika Massimiliano Allegri kemudian terancam kehilangan pekerjaannya di Allianz Stadium meski ia bisa beralasan tidak sempat menanggulangi kepergian Cristiano Ronaldo di awal musim.
Baca juga: Gol Indah Nicolo Barella Beri Harapan Inter Milan di Coppa Italia, Juventus Tertinggal 1-0
Juventus kabarnya sudah mempersiapkan sejumlah nama untuk jadi pengganti eks bos AC Milan tersebut dan masih punya DNA klub juga.
Dua diantaranya adalah Alessandro Del Piero dan Antonio Conte.
Sepasang figur besar dalam sejarah Juventus namun hanya nama kedua yang punya cerita sukses di dunia manajerial.
Juventus butuh sosok dengan kapabilitas tinggi agar pada musim depan tidak lagi tertinggal dalam persaingan dengan Inter Milan dan AC Milan dalam perebutan Liga Italia dan Coppa Italia.
(*)