Berita Tarakan Terkini
Kelompok Tani Flora dan Fauna Sebut Sulit Kembangkan Kambing Lokal di Tarakan, Poktan Beber Kendala
Kelompok Tani Flora dan Fauna sebut sulit kembangkan kambing lokal di Tarakan, Poktan beber kendala.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kelompok Tani Flora dan Fauna sebut sulit kembangkan kambing lokal di Tarakan, Poktan beber kendala.
Lokasi kedua yang disambangi petugas dari Balai Veteriner Kelurahan Juata Permai yakni milik Kelompok Tani Flora dan Fauna yang diketuai Sri Darmawan.
Di lokasi ini seluruh ternak kambing milik Poktan Flora dan Fauna diperiksa kondisi fisiknya dan dilakukan swab test.
Baca juga: Kota Tarakan Peringkat 18 Terendah Inflasi Level Nasional, Kelompok Transportasi Sumbang 1,16 persen
Total saat ini ada 25 ekor kambing yang diternakkan dari kegiatan dinas dan tiga ekor lokal.
Ia mengakui, memang ada yang ditemukan mati namun buka disebabkan PMK melainkan scabies parah.
Ditemukan pula satu kambing dinamai Surti dalam kondisi sakit.
Namun ditegaskan drh. Ichwan Yuniarto, Medik Veteriner, Balai Veteriner Banjarbaru, kondisi fisik kambing tersebut tidak mengarah pada gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sri Darmawan yang diwawancarai media ini mengungkapkan, pihaknya bersyukur karena lokasinya ikut didatangi untuk diperiksakan kondisi hewan ternak milik kelompok mereka.
“Terutama ternak yang kita bilang ini secara nasional dari Jawa sampai Kalimantan. Ini bentuk antisipasi cepat walaupun malam dikerjakan tetap semangat, paling tidak pencegahan dulu supaya tidak menyebar di Tarakan dan Kaltara,” urai Sri Darmawan.
Ia mengakui saat ini di Tarakan belum ada petani kambing di Tarakan yang bisa melakukan budi daya dalam jumlah banyak.
“Ada yang berhasil tapi tidak dalam jumlah banyak. Makanya di kelompok kami merasa tertantang kami juga ingin mempertahankan bibit kambing yang diadakan dinas ini untuk dikembangbiakkan,” urainya.
Terkait PMK, tak ditampik cukup membuat khawatir pihaknya sebagai peternak.
Namun lanjutnya, antisipasi yang pertama sudah dilakukan pihaknya yakni sanitasi kendang atau pembersihan kendang.
“Kemudian berikan antibiotic untuk kendang jadi segala penyakit diminimalisir lajunya perkembangan penyakit. Mudahan tidak ada,” harapnya.
Lebih jauh membahas kebutuhan, dari sisi ternak kambing, kendala ada di persoalan budi daya kambing.