Berita Nunukan Terkini
Soal Dokter Spesialis Diduga Tolak Pasien Gagal Ginjal, Ini Janji Ketua IDI Nunukan dr Sholeh Rauf
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Sholeh Rauf akui segera selesaikan masalah layanan kesehatan di Kabupaten Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
Perlu diketahui di Kabupaten Nunukan hanya satu dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat HD.
Belum lama ini dokter yang bersangkutan telah dimutasi ke Rumah Sakit Pratama (RSP) Sebatik.
Meski begitu, informasi yang dihimpun SK penugasan dokter tersebut masih tetap di RSUD Nunukan.
"Sekira pukul 11.30 Wita, pihak keluarga pasien kembali temui dr Dulman (Dirut RSUD Nunukan) di Poli Kandungan. Beliau tetap yakin bisa tangani pasien," ucapnya.
Kaharuddin mengaku mulai gelisah, karena sampai pukul 13.30 Wita pasien tak kunjung dapatkan layanan Hemodialisa.
"Saya coba hubungi dr Rahma (spesialis penyakit dalam bersertifikat HD) via WA, beliau jawab bahwa SK-nya di Sebatik.
Beliau sarankan rujuk pasien ke Tarakan. Sekira pukul 14.00 Wita, pak Dirut telepon saya menyarankan supaya dirujuk saja ke Tarakan," ujarnya.
Sebelum pasien dirujuk ke Tarakan, istri pasien berkeinginan menemui dokter spesialis tersebut (dr Rahma).
Sayangnya, istri pasien tidak bertemu dengan dokter yang bersangkutan.
"Sekira pukul 15.09 Wita, istri pasien berusaha menemui dr Rahma, tapi tidak ketemu, yang ada hanya suami dokter.
Lalu pukul 15.30 Wita, istri pasien kembali ke RSUD Nunukan, meminta pendapat keluarga apakah sepakat dirujuk.
Akhirnya disepakati untuk dirujuk ke Tarakan," tutur Kaharuddin.

Baca juga: Dokter Bedah di RSD dr Soemarno Sosraotmodjo Tanjung Selor Masih Kurang, Termasuk Sarana & Prasarana
Dinilai Langgar Kode Etik Dokter, LSM Panjiku Minta Ketegasan Ketua IDI Nunukan
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pancasila Jiwaku (Panjiku) Nunukan, Mansyur Rincing menyayangkan oknum dokter yang terkesan tidak mau melayani pasien.
"Saya sebagai masyarakat menyesal karena oknum dokter di Nunukan mengabaikan tugasnya.