Liga 1

Eks Pemain Tarkam Asal Aceh Susul Mokodompit dan Samuel Christianson Simanjuntak Gabung PSM Makassar

Mantan pemain antar kampung atau biasa disingkat Tarkam merapat ke PSM Makassar susul Rivki Mokodompit dan Samuel Christianson Simanjuntak.

TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
PSM Makassar. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

“Alasan keluarga memasukan saya di SSB itu sebenarnya biar saya bisa ada kegiatan lain, jadi gak nakal lagi,” ujar pria yang mudah tertawa itu.

Baca juga: Hilman Syah Pergi, PSM Makassar Rekrut Rivky Mokodompit, Dulu Juara Piala Indonesia Bareng Juku Eja

Memulai karir di SSB, Vivi Asrisal malah makin ketagihan untuk latihan sepak bola.

Ia mengaku selama berlatih di SSB ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hari-harinya jika tidak berlatih.

Walaupun bisa dibilang terlambat dalam menekuni dunia sepak bola Vivi Asrisal malah lebih mudah untuk mengembangkan kemampuannya.

“Walaupun saya tidak memulainya dari kecil tapi saya sangat kecanduan sewaktu sudah mulai tekun bermain sepak bola,” jelas anak nelayan itu.

Bahkan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2010 Vivi Asrisal sudah mulai dibayar Rp 50 ribu per laga.

“Sejak duduk di bangku SMA saya sudah sering ikut tarkam, bahkan sudah dibayar waktu itu,” paparnya.

Ia juga menyampaikan kali pertama dibayar tarkam, ia sungguh sangat senang dan tidak menyangka bisa mengumpulkan uang pada usia itu.

“Pada saat itu saya sangat terkejut, ternyata di sepak bola itu bayarannya besar apalagi untuk anak SMA seperti saya.” Jelasnya.

Baca juga: Daftar Pemain yang dipanggil ke Skuad Timnas Indonesia U-19 untuk Turnamen Toulon 2022, 3 dari PSM

Selain dibayar sebagi pemain tarkam Vivi Asrisal juga mengaku sering diancam ketika sedang berlaga.

“Kalau mau jadi pemain tarkam itu mentalnya harus kuat, tapi karena sering bermain tarkam itu juga saya memiliki mental bagus kala main professional,” jelasnya.

Pemain yang tidak memiliki idola di sepak bola ini mengaku bahwa semenjak tarkam kali pertama itu namanya semakin terkenal di lingkungan tarkam.

Ia juga menjadi pemain termuda pada tahun 2012 ketika membela Persada Aceh Barat Daya di Divisi 2.

Setelah bermain di Persada Aceh Barat Daya, Vivi Asrisal melanjutkan perjalanan sepak bolanya di Popda bahkan sampai PON Remaja pada tahun yang sama.

“Setelah perjalanan di masa SMA itu saya melanjutkan kuliah di Banda Aceh, di Universitas Syiah Kuala,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved