PSM Makassar Mentas di AFC Cup Bareng Bali United, Ini PR Bernardo Tavares ala Eks Pelatih Juku Eja

Jika ingin melihat kualitas PSM Makassar, maka harus melihat hasil akhir di AFC nantinya.

“Tentu publik sepak bola bisa meraba-raba, tapi masih terlalu cepat menilai tim ini bisa bersaing atau tidak,” ucapnya.

Sementara pengamat sepak bola, Assegaf Razak mengatakan, tugas berat menanti Bernardo Tavares sebagai pelatih anyar.

Pelatih 42 tahun itu harus secepatnya mengetahui karakter pemainnya. Belum lagi adaptasi sepak bola Indonesia.

Ditambah, membenahi fisik, mental dan teknik pemain.

“Sudah tujuh hari melatih. Untuk membangun suatu tim harus melihat fisik pemain. Itu dulu kita benahi. Lalu mental pemain, kemudian masuk di teknik,” jelasnya.

Lalu menentukan sistem permainan ingin digunakan.

“Membangun tim perlu waktu, tapi mudah-mudahan Tavares tidak kesulitan membangun tim selama satu bulan lebih," ujarnya.

Eks pelatih PSM ini berharap, pemain yang direkrut benar-benar memiliki kualitas.

Sebab, percuma mendatangkan pelatih hebat jika tak diikuti pemain mumpuni.

"Pemain direkrut harus punya kualitas dan sesuai kebutuhan tim ini,” sebutnya.

Mendatangkan pemain pekerja keras untuk mendampingi Willem Jan Puim di lapangan tengah tidaklah mudah.

Sebab, pemain asal Belanda itu kurang dalam bertahan. Namun, dari segi kreativitas tak diragukan lagi.

Terpenting mendatangkan pemain depan berkualitas, tidak seperti musim lalu.

PSM kesulitan dalam membobol gawang lawan.

Baca juga: Manajer Persipura Yan Mandenas Bocorkan Ada Eks PSM Makassar & Semen Padang Ingin Bela Mutiara Hitam