Berita Nunukan Terkini
Usai Salat Ashar, Napi Lapas Nunukan Akhiri Hidupnya di Toilet Masjid, Sempat Curhat Soal Keluarga
Usai salat Ashar, Napi Lapas Nunukan akhiri hidupnya di toilet Masjid, sempat curhat soal keluarga.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Usai salat Ashar, Napi Lapas Nunukan akhiri hidupnya di toilet Masjid, sempat curhat soal keluarga.
Seorang narapidana (Napi) ditemukan tewas tak wajar di toilet Masjid At Taubah Lapas Kelas IIB Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (21/05), pukul 17.00 Wita.
Pria yang tewas itu bernama Roslan Abdul Bin Ucin (42).
Ia merupakan warga Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara.
Baca juga: Hujan Lebat Sebabkan Tiga Dapur Rumah Warga Nunukan Kalimantan Utara Longsor Hingga 20 Meter
Kalapas Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) itu ditemukan tak bernyawa lagi oleh tamping masjid yang saat itu ingin membersihkan toilet.
"Dia mengakhiri hidupnya dengan menggunakan sarung yang dipakainya untuk salat itu. Jadi dia plintir hingga seperti tali kemudian diikat pada lehernya. Lalu disangkutkan sarung itu di jendela toilet," kata I Wayan Nurasta Wibawa kepada TribunKaltara.com, Minggu (22/05/2022), pukul 13.00 Wita.
Wayan menjelaskan, pada pukul 15.00 Wita petugas membuka blok hunian WBP. Lalu Roslan meminta izin untuk melaksanakan salat Ashar.
Pada pukul 17.00 Wita, petugas kembali mengumumkan agar para WBP kembali ke blok huniannya masing-masing.
"Jadi sepertinya dia melakukan hal itu setelah salat. Jadi begitu penutupan blok, tamping masjid mulai membersihkan toilet. Ternyata toilet itu terkunci dari dalam. Diteriaki nggak nyahut, akhirnya dia dobrak pintu toilet dan lihat Roslan sudah tidak bernyawa," ucapnya.
Tamping yang melihat Roslan tewas tak bernyawa merasa panik, lalu melaporkan kepada petugas Lapas.
Dari hasil outopsi dokter forensik di RSUD Nunukan, kata Wayan, Roslan tewas karena gagal nafas akibat jeratan sarung di lehernya.
"Saya minta tempat disetrilkan, lalu pihak Polres untuk olah TKP. Jenazah Roslan dibawa ke RSUD untuk diutopsi. Dan keterangan dari dokter forensik, kematiannya gagal bernafas akibat jeratan dileher. Tidak ada ditemukan hal lain," ujarnya.
Baca juga: Weekend, 8 Speedboat Layani Keberangkatan Penumpang Rute Nunukan-Tarakan, Simak Jadwal Lengkapnya
Almarhum Dikenal Sosok Pendiam dan Rajin Salat
Dari hasil penelusuran petugas melalui rekan satu sel Roslan, almarhum dikenal sosok yang pendiam dan rajin salat.
Namun, belakangan ini Roslan sering melamun dan curhat masalah keluarganya kepada teman satu selnya.
"Orangnya pendiam dan rajin salat. Informasi dari teman satu selnya, belakangan ini almarhum sempat curhat kalau dia sudah cerai dengan istrinya. Lalu anaknya dibawa sama kakaknya. Beberapa hari lalu anaknya dibawa kabur mantan istrinya itu. Ya, mungkin itu alasannya akhiri hidupnya," tuturnya.
Wayan menyebut Roslan divonis bersalah atas kasus Narkotika dengan pidana penjara 6 tahun, denda Rp1 Milyar subsider 3 bulan penjara.
"Dia masuk Lapas tahun 2021. Dapat remisi juga. Masa pidananya baru jalan 1 tahun 3 bulan, jadi masih harus menjalani sekira 4 tahun 8 bulan 15 hari lagi," ungkapnya.
Atas kejadian itu, Wayan mewakili jajarannya menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang WBP Lapas Nunukan.
"Saya mewakili jajaran Lapas Nunukan turut berduka cita atas kejadian ini. Ke depan kami akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap WBP, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi," imbuhnya.
Pemakaman Jenazah Menunggu Pihak Keluarga
Wayan menuturkan ienazah Roslan akan dimakamkan sore ini. Saat ini sedang menunggu ketibaan keluarganya dari Tawau, Malaysia.
"Keluarganya dari Tawau sudah dalam perjalanan. Almarhum memang tidak punya keluarga di Nunukan. Rencana pemakaman di Kampung Jawa," pungkasnya.
Baca juga: WASPADA 5 Wilayah di Krayan Nunukan Diprediksi Diguyur Hujan Petir Minggu 22 Mei 2022 Siang Ini
_CATATAN REDAKSI: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Jika Anda memiliki tendesi untuk bunuh diri atau membutuhkan layanan konseling atau teman curhat, Anda dapat menghubungi kontak di bawah ini.
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Anda dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com._
Penulis: Febrianus Felis