Putera Ridwan Kamil Hilang di Swiss

Emmeril Kahn Belum Ditemukan, Sudah 12 Jam Pencarian, Instagram Anak Sulung Ridwan Kamil Banjir Doa

Sudah 12 jam proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz belum membuahkan hasil.Anak sulung Ridwan Kamil hilang saat berenang di Sungai Aare

Editor: Hajrah
Instagram/@emmerilkahn
Sudah 12 jam proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz belum membuahkan hasil. Sejak kabar ini mencuat akun Instagram Eril terus dibanjiri doa agar dapat ditemukan selamat. (Instagram/@emmerilkahn) 

Hingga berita ini diturunkan, Eril telah hilang selama kurang lebih 12 jam.

Emmeril Kahn Mumtadz saat ini masih dalam proses pencarian Tim Sar setempat di Swiss usai hilang terseret arus sungai.

Pihak keluarga memohon doa agar Emmeril Kahn bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Adapun kronologisnya Eril sapaan akrab Emmeril Kahn, terseret arus saat berenang di sungai Aaree, Bern, bersama adik dan kawannya.

Saat hendak naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras.

Baca juga: Fakta Sungai Aare Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil, Catatan Keamanan hingga Kualitas Air

Sebelumnya, Eril sempat mendapat bantuan dari kawannya. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah.

Menilik dari rekam jejak Emmeril Kahn, putra sulung Ridwan Kamil mendapat sorotan lantaran sederet prestasinya.

Nama Eril berhasil merebut perhatian warganet saat lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Institut Teknologi Bandung 2017.

Kebahagiaan tersebut disebarkan Ridwan Kamil melalui unggahan di Instagram miliknya, @ridwankamil.

Banyak warganet mengucapkan selamat dan kagum atas capaian Emmeril yang disebut tak jauh beda dari sang ayah.

 Berikut dirangkum rekam jejak Emmeril Kahn dilansir dari Tribunjabar.co.id

1. Lahir di New York

Emmeril Kahn Mumtadz merupakan anak sulung pasangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Eril begitu Ia disapa lahir pada 25 Juni 1999 di New York, Amerika Serikat.

Meski lahir di New York ternyata Eril lahir di sebuah rumah sakit gratis untuk masyarakat miskin di Amerika Serikat. Saat itu sang ayah sedang berjuang menempuh pendidikan S2 di University of California, Berkeley.

2. Bersepeda ke Sekolah

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved