Berita Nasional Terkini
Wafat di Usia 86 Tahun, Ini Profil Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif
Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat (27/5/2022).
TRIBUNKALTARA.COM - Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii Maarif wafat, Jumat (27/5/2022).
Buya Syafii Maarif meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman.
Kabar wafatnya Buya Syafii Maarif dibenarkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (27/5/2022).
Doa pun mengalir atas berpulangnya Buya Syafii Maarif di usia 86 tahun.
"Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun naim. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan doa dari semuanya," ungkapnya.
Sebelumnya, Buya Syafii Maarif dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Sabtu (14/5/2022), akibat mengalami sesak napas.
Kondisi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat membaik dan tidak begitu sesak napas.
Bahkan, dokter juga sudah memperbolehkan Buya Syafii Maarif pulang ke rumah.
Baca juga: Kondisi Terbaru Buya Syafii Maarif, Sempat Terkena Serangan Jantung, Jokowi sampai Datang ke Sleman
Profil Buya Syafii Maarif
Dikutip dari Tribun Wiki, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.
Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, 31 Mei 1935.
Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Sumpur Kudus dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin di Balai Tengah, Lintau, Sumatera Barat.
Setelah itu, Ahmad Syafii Maarif merantau ke Jawa dan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta.
Setelah lulus, Ahmad Syafii Maarif diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirm ke Lombok, Nusa Tenggara Timur selama setahun.