Berita Islami

Ciri-ciri Sapi Terjangkit PMK, Buya Yahya Jelaskan Cara Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam

Berikut ciri-ciri hewan kurban terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Simak cara memilih hewan kurban sesuai syariat Islam.

TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Jufri
Sejumlah hewan kurban milik Peternak asal Kabupaten Tana Tidung, Muhammad Jufri 

"Pun pada sapi, jika usianya cukup bukan lagi disebut anak sapi. Tujuannya mengarah ke timbangan tapi tidak disebutkan timbangannya," terang Buya Yahya.

Ia pun menuturkan semakin besar maka semakin bagus. Bahkan ada sapi berbobot hingga 1 ton menurutnya hal ini sangat bagus.

Buya Yahya mengatakan memilih bobot besar sapi atau hewan kurban lainnya dibolehkan dan justru bermanfaat bagi penerima.

"Hewan kurban yang besar Masya Allah lebih baik untuk Allah dan Rasul-Nya, berkurban demikian penuh dengan kebaikan," tukasnya.

Baca juga: Menyambut Hari Raya Idul Adha, PHBI Kabupaten Malinau akan Gelar Pawai Obor, Yusuf: Sederhana Saja

Ciri hewan terjangkit PMK

Dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan, ada dua kategori hewan yang terjangkit wabah penyakit mulud dan kuku (PMK), yakni yang menunjukkan gejala dan tidak menunjukkan gejala.

Hewan bergejala PMK mudah dikenali sehingga bisa dilakukan antisipasi pencegahan penularan.

Sementara hewan yang tidak menunjukkan gejala PMK dinilai lebih berbahaya karena dapat menularkan virus tanpa disadari.

Ciri-ciri ternak terjangkit PMK dapat dilihat dari kondisi kesehatannya. Umumnya ternak yang terjangkit akan menunjukkan gejala seperti demam dengan suhu tubuh di atas 41 derajat Celsius.

Selain itu tubuh ternak tampak lemas dan terlihat adanya lepuh-lepuh di bagian mulut, gusi, hidung, dan lubang hidung.

"Ternak yang terjangkit PMK biasanya akan mendecap-decap tidak nyaman, sehingga produksi air liurnya jadi banyak," kata Tikno saat dihubungi oleh Kompas.com via daring pada Selasa (7/6/2022).

Tikno mengatakan bahwa tindakan mendecap yang dilakukan oleh ternak bertujuan untuk memproduksi air liur, air liur tersebut berperan untuk mengeliminasi virus yang ada di bagian mulut ternak.

"Virus itu bertahan di pH normal dan bisa mati di pH basa atau asam. Air liur ternak (khususnya sapi) sifatnya basa, jadi bisa membunuh virus," katanya.

Apabila virus sudah mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka akan muncul lepuh di bagian mulut, kaki, kelenjar susu, puting susu, kuku, bagian antara kuku dan kulit, dan bahkan bisa menyebabkan kuku hewan lepas.

"Gejalanya bisa bervariasi, kalau kambing, domba, dan kerbau tidak terlalu parah, sedangkan sapi termasuk parah," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved