Tahun 2023 Mendatang, Disdikbud Kaltara Usulkan Setengah Triliun DAK Fisik Pendidikan ke Pusat

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pihak Disdikbud Kaltara telah mengajukan sekitar 926 usulan untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pendidikan di tahun 2023 mendatang.

Sekretaris Disdikbud Kaltara, Sudarsono, mengatakan usulan itu meliputi pembangunan sarana dan prasarana sekolah untuk jenjang SMA/SMK/SLB se-Kaltara.

"Ini tidak hanya sekolah berstatus negeri saja, swasta pun turut mendapat perhatian Pemprov Kaltara," kata Sudarsono.

"Dan Ini bentuk komitmen Pak Gubernur, jadi semua diperhatikan, tanpa membedakan status sekolah, karena yang bersekolah semua adalah anak-anak Kaltara," sambungnya.

Baca juga: Puluhan Siswa SMA Belajar Jurnalistik, Disdikbud Kaltara Apresiasi TribunKaltara.com Goes to School

Nominal dari ratusan usulan tersebut, kata Sudarsono, mencapai lebih dari setengah triliun rupiah tepatnya Rp 588,74 miliar.

Dengan rincian, untuk usulan SMA sebesar Rp 333,4 miliar, SMK Rp 219,14 miliar, dan SLB dengan usulan Rp 36,2 miliar.

Pihaknya optimis, DAK Fisik dari APBN yang diterima Kaltara pada tahun 2023 dapat meningkat.

Optimisme ini terlihat dari tren penerimaan DAK Fisik Pendidikan yang selalu meningkat dalam dua tahun terakhir.

"Kita untuk DAK Fisik Pendidikan memang meningkat, tahun 2021 kita dapat Rp 85,51 miliar, tahun 2022 ini dapat Rp 103,45 miliar, dan kami optimistis tahun depan meningkat dari tahun ini," harapnya.

Terkait progres atau tahapan pengusulan DAK Fisik, ia mengatakan, pada saat ini sejumlah usulan tersebut sudah masuk di dalam sistem.

Menurutnya proses pengusulan masih harus melewati sejumlah tahapan sebelum nantinya difinalisasi lewat penetapan rencana kegiatan atau RK DAK Fisik di akhir tahun 2022 nanti.

"Saat ini kita sudah masuk di sistem di Krisna, karena jenjang pengusulan itu saat kita masukan di Krsina masih harus disinkronkan dan dilakukan pengecekan.

Masa pengusulan DAK melalui aplikasi Krisna itu dari 6 Juni sampai 6 Juli 2022, jadi memang sekarang ini masih berlangsung," ucapnya.

"Tapi kami optimis untuk tahun 2023 mendatang itu bisa tembus lebih besar dari tahun ini, karena tentu pusat mempertimbangkan kondisi lokasi prioritas kita yang ada di daerah 3T di perbatasan," papar Sudarsono.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi