Kunjungan Presiden PKS ke Kaltara
Bertemu dengan Petani di Desa Karang Agung Bulungan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Nyanyi ‘lir-Ilir’
Presiden PKS Ahmad Syaikhu di tengah agenda kunjungannya ke Kalimantan Utara menyempatkan bertemu dengan petani di Desa Karang Agung, Bulungan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Presiden PKS Ahmad Syaikhu di tengah agenda kunjungannya ke Kalimantan Utara menyempatkan bertemu dengan petani di Desa Karang Agung, Bulungan, Jumat (24/6/2022).
Di Bulungan, orang nomor satu di Partai Keadilan Sejahtera (PKS ) ini berkunjung ke Rumah Raya Tanjung Palas, dan bertemu dengan Kelompok Tani Desa Karang Agung di Tanjung Palas Utara.
Ahmad Syaikhu didampingi akil Ketua BPW PKS Kalimantan Joko Widodo, Anggota DPRD Kaltara dari PKS yakni Syamsuddin Arfah, Agung Wahyudianto, dan M. Khoiruddin serta Ketua DPW PKS Kaltara M. Nasir dan Ketua DPD PKS Bulungan Slamet Widodo.
Ada momen menarik saat Ahmad Syaikhu mendatangi Desa Karang Agung, Tanjung Palas Utara.
Baca juga: Kunjungi Desa Karang Agung, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Beli Beras 1 Ton, Sumbang Ponpes Ulul Albab
Alunan gending dari satu set gamelan Jawa mengiringinya saat berdialog dengan Kelompok Tani Karang Agung.
Kepada para pengrawit gamelan, Ahmad Syaikhu pun meminta diiringi musik lir-ilir.
Diketahui, lir-ilir adalah lagu tradisonal Jawa yang dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Sunan dalam Walisongo yang menyiarkan Agama Islam yang dipadupadankan dengan kebudayaan Jawa.
"Ayo mainkan lir-ilir," kata Ahmad Syaikhu kepada para pengrawit gamelan.
"Lir-Ilir lir ilir tandure wis sumilir, tak ijo royo royo, tak sengguh penganten anyar," senandung Ahmad Syaikhu.
Baca juga: Bukan Partai Mewah, PKS Siap Koalisi dengan Parpol Lain di Pilpres 2024, Usul Satu Figur Internal
Para petani yang hadir pun memberikan tepuk tangan seraya bernyanyi bersama dengan Ahmad Syaikhu.
Di hadapan para petani, Ahmad Syaikhu berjanji akan membantu pertanian di Kaltara.
Ia mengatakan di tingkat pusat cukup banyak program pertanian.
"Insya Allah apa yang menjadi aspirasi bapak ibu petani akan kami perjuangkan," katanya.

Sebelumnya petani Desa Karang Agung, Tosan mengaku produksi pertanian di desanya dapat lebih ditingkatkan asalkan ketersediaan pupuk mencukupi.
Tosan dan petani lainnya mengaku tingkat produksi padi belum sebanyak produksi pada di tempat lain yakni baru hanya sebesar 3,5 ton per hektare.
"Mungkin Bapak juga sudah tahu permasalahan kami, utamanya pupuk itu Pak," kata Tosan.
(*)