Berita Tarakan Terkini

Tolak Keberadaan LGBT, Warga Tanjung Pasir Tarakan Lakukan Aksi Protes, Minta Pemilik Kos Didata

Menolak keberadaan LGBT di wilayahnya, warga Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan Kota Tarakan melakukan aksi protes minta pemilik kos didata.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Pertemuan rembuk warga bersama dari seluruh RT di Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan menyatukan suara menolak keberadaan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) tinggal di wilayah mereka, Jumat (24/6/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Puluhan warga mewakili lima RT di Kota Tarakan berencana melakukan aksi demo menolak keberadaan kelompok orang diduga LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang bermukim di lima RT Tanjung Pasir.


Ketua RT 21, Asrin Saleh pun berusaha melakukan upaya mediasi dan puluhan warga, dan akhirnya berembuk membahas kasus tersebut.

Hasil rembuk warga yang digelar Jumat (24/6/2022) pagi hingga siang tadi, ada lima poin disepakati.


Poin pertama dikatakan Asrin Saleh, teguran keras untuk pemilik rumah sewa yang menampung penyewa yang memiliki ciri-ciri mengarah pada dugaan perilaku LGBT

Poin kedua lanjut Asrin Saleh,  akan ada pendataan terhadap warga yang menjadi penyewa dan bermukim di lima RT Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan dengan ciri-ciri mengarah pada perilaku LGBT.

“Hasil pendataan nanti akan ditindaklanjuti,” ujar Asrin Saleh.

Baca juga: Warga Tanjung Pasir Kota Tarakan Tolak Keberadaan LGBT, Diduga Pasangan Abnormal Ini Tinggal di 5 RT

Dikatakan Asrin Saleh, pertemuan pagi tadi juga melibatkan perwakilan manajemen perusahaan yang berdiri di lokasi Tanjung Pasir. 

Karena diduga asal muasalnya sendiri, pelaku didominasi bekerja di perusahaan tersebut. Sehingga lanjut Asrin, pada poin ketiga kesepakatan warga berisi, pekerja di perusahaan itu ditindaklanjuti sesuai keinginan masyarakat yang diwakili oleh  perwakilan perusahaan.

“Poin ke empat, mengusir LGBT  secara totalitas di Tanjung Pasir dengan tetap memperhatikan hak kemanusiaan dan tidak melanggar hukum pidana,” ujarnya.

Baca juga: Ada Apa dengan Lightyear? Film Disney yang Terancam Batal Tayang di Indonesia Gegara Konten LGBT

Poin kelima, masyarakat ikut menjaga bersama dan mengawasi bersama agar LGBT  tidak kembali merebak di Tanjung Pasir. 

Pertemuan ini aka nada lanjutan setelah dilakukan pendataan terhadap mereka diduga pasangan pelaku LGBT yang ada di RT 21, RT 17, RT 18 dan RT 19 Kelurahan Mamburungan.

“Jadi ada beberapa poin hasil pertemuan tadi. Persoalan LGBT memang betul-betul meresahkan masyarakat di Tanjung Pasir. Karena ada beberapa kejadian sering terjadi, pelaku diduga LGBT  sering bawa lari istri orang,” urainya.

Asrin Saleh, Ketua RT 21 Kelurahan Mamburungan.
Asrin Saleh, Ketua RT 21 Kelurahan Mamburungan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Bahkan lanjutnya, mereka yang sudah memiliki  suami dan anak mau ikut dengan pasangannya diduga pelaku LGBT atau dikenal perempuan tomboy.

“Inilah masyarakat beraksi betul-betul mengusir dan membersihkan kelompok LGBT di wilayah Tanjung Pasir,” ujarnya.

Ini bukan kasus pertama, awal mulai muncul di 2017 lalu kata Asrin Saleh. Mulai dari tahun 2017 mencapai 10 kasus selama menjabta sebagai ketua RT. Ia yang langsung turun menangani kasus laporan warga karena adanya kasus seperti istri ikut kabur atau dibawa kabur pelaku penyuka perempuan diduga penyuka sesama jenis.

Baca juga: Nasib Jenderal Bintang Satu Polri Seusai Diduga Terlibat LGBT, Begini Faktanya

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved