Berita Tarakan Terkini

Tindak Lanjuti Rembuk Warga Soal Dugaan LGBT, Camat hingga Satpol PP Tarakan Bakal Disurati

Pihak Trantib siap menindaklanjuti hasil rembuk warga yang dilaksanakan Jumat (24/6/2022) kemarin terkait keberadaan sekelompok orang diduga LGBT.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Muhammad Maulidin, Kasi Trantib di Kelurahan Mamburungan Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – PihakKelurahan Mamburungan melalui Trantib siap menindaklanjuti hasil rembuk warga yang dilaksanakan Jumat (24/6/2022) kemarin terkait keberadaan sekelompok orang diduga LGBT.

Dikatakan Kasi Trantib Kelurahan Mamburungan, Muhammad Maulidin, memang persoalan ini sangat rentan dan sensitif.

Pihaknya dari Kelurahan Mamburungan mengakui perlu melalui tahapan dan mengikuti prosedur.

Karena tidak bisa asal menindak apalagi ada kesulitan membuktikan mereka benar pelaku LGBT.

“Kita tidak bisa langsung memvonis orang ini LGBT walaupun tampilannya seperti tomboi.

Dengan menjustifikasi orang seperti itu akan muncul masalah,” ujarnya.

Baca juga: Tolak Keberadaan LGBT, Warga Tanjung Pasir Tarakan Lakukan Aksi Protes, Minta Pemilik Kos Didata

Namun lanjutnya bukan berarti persoalan keresahan warga Tanjung Pasir tidak ikut ditampung dan tidak ada penyelesaian.

Karena memang laporan yang masuk ke pihaknya, mereka yang dilaporkan dianggap meresahkan karena pernah terlibat cekcok dan mengganggu warga.

“Hasil pertemuan kemarin akan ditampung. Biasanya di pemerintah kota kita ada tahapan.

Berkirim surat dulu ke Satpol PP dan dilaporkan ke pimpinan kepala daerah maka semua ada prosedurnya,” ujarnya.

Dan setelah ini pihaknya tetap melakukan monitoring terhadap oknum pelaku diduga LGBT yang dilaporkan warga Tanjung Pasir termasuk kepada pemilik kontrakan dan kosan.

Kembali lagi pihaknya tidak bisa serta-merta memberikan sanksi karena berkaitan dengan rezeki masing-masing orang.

“Misalnya rezekinya si pemilik rumah karena mereka yang dilaporkan menyewa. Juga perlu diingat walaupun abnormal, masing-masing orang memiliki hak hidup.

Kita kembalikan ke mereka yang dilaporkan apakah mau tobat. Karena ini persoalan rawan menjustifikasi orang tanpa bukti,” jelasnya.

Solihin Efendi warga RT 21 Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan mewakili ratusan warga dari lima RT menolak keberadaan pelaku diduga LGBT.
Solihin Efendi warga RT 21 Tanjung Pasir Kelurahan Mamburungan mewakili ratusan warga dari lima RT menolak keberadaan pelaku diduga LGBT. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Kemudian lanjutnya, semua harus ada alat bukti.

Kemudian kembali saat disinggung bagaimana dengan masyarakat yang menangani langsung kasus misalnya laporan membawa kabur istri warga Tanjung Pasir, lalu ada juga yang sampai bercerai ataupun perkelahian atau percekcokan karena merasa cemburu.

Ia menegaskan, pihaknya dalam hal ini akan tetap menindaklanjuti pertemuan kemarin dan akan ditembuskan sampai tingkat kota.

“Secepatnya hasil dari kesepakatan akan disampaikan.

Kalau laporan dari 2019 sifatnya belum ada tertulis di kelurahan mengenai keresahan warga dan hanya lisan,” ujarnya.

Dan baru kali ini, yang kategori sifatnya laporan tertulis masuk di pihak kelurahan agar itu bisa menjadi dasar akan ditembuskan ke mana saja surat dan penyelesaian kasusnya.

“Mudahan ada penindakan dan kita berusaha hindari perbuatan anarkis.

Saya sudah beberapa kali dengar tapi kita mau yang tertulis dan ini sudah ada pegangan kami untuk dibuatkan laporan,” ujarnya.

Adapun lanjutnya terkait hasil kesepakatan rembuk warga, akan ada koordinasi dengan Satpol PP dalam hal penertiban.

“Benar dan masalah razia penertiban kewenangan Satpol PP. Kami meneruskan aspirasi warga Tanjung Pasir.

InsyaAllah surat dikirimkan Senin atau Selasa dan ditembuskan ke pimpinan sebelumnya ke Camat, Satpol PP,” ujarnya.

Nanti akan ada arahan yang diberikan pihaknya setelah berkirim surat dan juga tak terkecuali berkoordinasi dengan tokoh agama setempat.

“Bisa kami juga berkoordinasi dengan MUI karena ini masalahnya sosial juga.

Dan untuk ini nanti biar Ibu Lurah yang mungkin lebih berhak menjawab dan bagaimana beliau akan koordinasi dengan pimpinan,” pungkasnya.

Baca juga: Warga Tanjung Pasir Kota Tarakan Tolak Keberadaan LGBT, Diduga Pasangan Abnormal Ini Tinggal di 5 RT

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok officialtribunkaltara

Follow Helo TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved