Berita Nunukan Terkini
Tugu Mandau 12 Meter di Lapas Nunukan Bakal Launching Juli 2022, Wayan: Bangga dengan Budaya Daerah
Tugu Mandau setinggi 12 meter bakal launching Juli 2022. Sejak Februari 2022 dikerjakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tugu Mandau setinggi 12 meter di Lapas Kelas IIB Nunukan bakal dilaunching Juli 2022 mendatang.
Tak hanya Mandau, senjata tradisional khas suku Dayak lainnya seperti Tameng dan Timbak juga dibuatkan tugunya di SAE Lanuka (Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan).
Tugu Tameng setinggi 11 meter dan Tugu Timbak tingginya 13 meter.
Baca juga: Biaya Perbaikan Sayap Tugu Burung Enggang di Bawah Rp 50 Juta, DPRKP Bulungan: Selesai Sebelum Birau
Kepala Lapas Kelas IIB Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan tugu senjata tradisional khas suku Dayak itu sudah 100 persen pengerjaannya dan segera dilaunching.
"Lauching pertengahan Juli 2022 karena masih ada pekerjaan finishing di area SAE," kata I Wayan Nurasta Wibawa kepada TribunKaltara.com, Senin (27/06/2022), pukul 12.00 Wita.
Tugu yang dibangun sejak Februari 2022 itu memanfaatkan tenaga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Nunukan.
Baca juga: Gunakan Anggaran tak Terduga, Pemkab Bulungan Lakukan Perbaikan Tugu Cinta Damai, Ini Kata Bupati
"Arsitek perancangnya khusus dari Bali. Tinggi pondasi tugu itu 2 meter," tambah Wayan.
Wayan menjelaskan pihaknya mendirikan tiga tugu yang merupakan senjata tradisional khas suku Dayak itu dengan tujuan menghadirkan destinasi wisata yang mengedepankan kearifan lokal.
"Nunukan adalah salah satu kabupaten yang terletak di Kalimantan Utara tentu identik dengan budaya Kalimantan. Ciri budaya Kalimantan adalah Mandau," ucapnya.

Sejauh ini kata Wayan, generasi muda khususnya suku Kalimantan harus selalu diingatkan dengan budaya daerah.
Lantaran setiap generasinya wajib untuk melestarikan budaya warisan para leluhur di masa lampau.
"Melestarikan budaya warisan para leluhur di masa lampau itu tugas generasi muda, utamanya di Nunukan. Harus bangga dengan budaya daerah," ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Tugu Perbatasan Garuda Perkasa Jadi Icon Sebatik, Ada Miniatur Patok Batas Negara
Dia berharap setelah SAE Lanuka dilaunching dapat menjadi wadah pembinaan WBP. Sekaligus menjadi tempat belajar terkait pembinaan kemandirian.
"Setelah launching, SAE Lanuka terbuka untuk umum. Tapi ada tiket masuknya. Yang mana nanti itu masuk di PNBP (penerimaan negara bukan pajak). Kami harap SAE ini jadi tempat asimilasi yang ideal bagi para warga binaan," tuturnya.
Lanjut Wayan,"Untuk masyarakat umum kami berharap SAE ini bisa menjadi tempat wisata sekaligus belajar dari apa yang disuguhkan oleh SAE Lanuka," ungkapnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis