Idul Adha

Ujian Kesabaran saat Hari Raya Idul Adha Berbeda

Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Minggu, tanggal 10 Juli 2022, sontak hiruk pikuk diskusi perbedaan pendapat mewarnai media.

Editor: Sumarsono
HO
Syamsi Sarman, SPd, Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Kaltara 

Oleh: Syamsi Sarman

Wakil Ketua MUI Provinsi Kalimantan Utara

TRIBUNKALTARA.COM - SETELAH Menteri Agama RI mengumumkan secara resmi bahwa Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Idul Kurban, 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Minggu, tanggal 10 Juli 2022, sontak hiruk pikuk diskusi perbedaan pendapat mewarnai media.

Perdebatan seru di majelis-majelis pengajian maupun diskusi panjang bagai tak berujung di media sosial.

Agar tulisan ini tidak menambah panjang perdebatan dan diskusi tersebut, saya lebih memilih memetik hikmah di balik kejadian ini.

Perbedaan hari raya kali ini merupakan ujian kesabaran untuk kita semua.

Kalau kita membuka kembali lembar sejarah peristiwa kurban  Nabi Ibrahim terhadap anak kesayangannya Ismail, ada sesi yang menjadi kata kunci dari perkara yang di luar nalar kemanusiaan itu, yaitu kesabaran.

Baca juga: Tata Cara dan Niat Shalat Idul Adha Sendirian dan Berjamaah dalam Tulisan Latin dan Arab

Pada saat Nabi Ibrahim menceritakan perihal mimpinya menerima perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail.

Lantas apa komentar Ismail kepada ayahnya ?

"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar" (QS. Ash-Saffat : 109-113).

Bahkan peristiwa ini diawali dengan perjuangan penuh kesabaran isteri Nabi Ibrahim, Hajar yang ditinggalkan berdua Ismail di lembah tandus. 

Hingga dengan kesabaran Ibrahim menjalani semua perintah Allah, kesabaran isterinya dan kesabaran Ismail akhirnya membuahkan Rahmat Allah dan kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat.   

Maka sangat ironis sekali jika menyikapi perbedaan Idul Adha ini lantas yang satu dengan yang lainnya saling menghujat, mencela, saling menyalahkan bahkan menuduh sesat.

Baca juga: Idul Adha 1443 H di Tengah Wabah PMK, Ini Seruan Dewan Masjid Indonesia

Dimana kesabaran orang-orang ini ? Padahal ini baru sabar untuk menerima perbedaan, bagaimana untuk kesabaran menjalani perintah Allah untuk berkurban ?

Untuk itulah perlu renungan kita semua untuk introspeksi melihat substansi Idul Adha atau Idul Kurban ke dalam makna yang sesungguhnya dengan meninggalkan ikhtilaf yang tidak akan ada ujungnya.

Lebaran boleh berbeda, tetapi ukhuwah harus tetap terjaga.

Umat dan bangsa secara keseluruhan sedang menghadapi berbagai ujian dan persoalan pelik, sehingga dibutuhkan perekat agar tetap bersatu, bergandengan tangan, bahu membahu saling membantu dan menguatkan. 

Baca juga: Cari Ucapan Menarik Untuk Lebaran Idul Adha?Simak Kumpulan Pantun Lucu ini, Cocok jadi Status Medsos

Maka, jadikanlah momentum Idul Adha ini sebagai perekat dengan meneladani kesabaran Nabi Ibrahim dan Ismail dalam mentaati perintah Allah.

Insya Allah dengan kesabaran, masing-masing kita tidak terjerumus ke dalam lembah perpecahan yang hanya akan melemahkan kekuatan kita.

Dengan kesabaran juga Allah akan senantiasa membersamai kita. "Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar". (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved