Berita Tarakan Terkini

Kembali Papar Kinerja Hulu Migas Semester 1 2022, Negara Terima Pendapatan Setara Rp 140 Triliun

Kembali papar kinerja Hulu Migas Semester 1 2022, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto ungkap negara terima pendapatan Juni 2022 setara Rp 140 triliun.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
Dok SKK Migas
Ilustrasi - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji (kiri), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Senior Manager Petronas Carigali Indonesia Ferry Sarjana, mengunjungi booth exhibition yang berada di area Forum Kapasitas Nasional 2021 pada tanggal 21 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC). (Dok SKK Migas) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) kembali menggelar jumpa pers bersama awak media, Jumat (15/7/2022) secara virtual.

Kali ini mengusung topik Kinerja Hulu Migas Semester 1 Tahun 2022.

Dalam paparannya, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas membeberkan untuk aktivitas utama Hulu Migas 2022, paling besar investasi ada di Eksplorasi sumur.

Ia membeberkan untuk kategori Eksplorasi di antaranya studi G&G realisasi Juni 2021 67 dan di Juni 2022 mencapai 75 atau ada 112 persen secara year on year.

Baca juga: Satpol PP Tarakan Tertibkan Baliho Kedaluwarsa, Kerap Temui Rombong dan Gerobak Ditinggal di Jalanan

Kemudian seismic 2D realisasi 1.917 di Juni 2021 dan di 2022 per Juni kemarin mencapai 666.

Begitu juga dengan sesimik 3D realisasi Juni 2021 mendapai 673 dan di Juni 2022 mencapai 46 persen.

“Kemudian untuk eksploration wells drilling untuk sumur realisasi 13 untuk Juni 2021 dan di 2022 mencapai 16 atau sekitar 123 persen,” sebutnya.

Kemudian untuk ekspolitasi, untuk kegiatan development wells drilling mencapai 187 persen dan workover mencapai 105 persen serta well service mencapai 131 persen secara year on year.

“Data ini sudah menyangkut perbandingan di Juni 2021 dan Juni 2022,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan Dwi, di tahun 2022 dibanding 2021 keceluruhan terlihat pertumbuhannya.

Adapun untuk kegiatan pengeboran di Indonesia sempat jatuh di tahun 2017 karena harga minyak turun di tahun 2014 sebelumnya.

“Tren naik lagi ke atas dan di 2022 diterjang pandemic sampai ngedrop dan sekarang sudah mulai naik lagi. 2022 target naik. Terget ini sudah support para K3S dalam GO forum dan kami bikin komitmen dan ini akan jadi acuan ke depan,” urainya.

Kemudian selanjutnya, berbicara realisasi produksi minyak kata Dwi, dalam beberapa hal sempat terjadi kenaikan.

Jika melihat gambar produksi dari waktu ke watu, pemerintah menargetkan dan menetapkan 1 juta barel di tahun 2030.

Namun di 2021 effort sudah mulai terlihat akunya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved