Berita Nasional Terkini

Apresiasi Dunia Internasional, Tiga Tahun Indonesia Swasembada Beras

Swasembada beras secara berturut-turut, Pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) beri penghargaan ke Indonesia.

Editor: Amiruddin
HO/Balai Karantina Pertanian Tarakan
International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan terhadap Republik Indonesia yang selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut. 

TRIBUNKALTARA.COM - Lembaga Internasional, Pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan terhadap Republik Indonesia yang selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut.

Pengharagaan ini diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.

IRRI menilai, Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik dalam hal ini beras lebih dari 90 persen.

Diketahui, produksi beras nasional dari tahun 2019 konsisten beradi di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan BPS jumlah stok akhir di bulan April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

"Dan kalau ditanya barangnya ada di mana? ya ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran dan juga juga di Bulog.

Plus beberapa di industri-industri pangan. Inilah yang menyebabkan kenapa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah mencapai swasembada pangan," ujar Presiden Joko Widodo, Minggu, 14 Agustus 2022.

Baca juga: Bersama CIQS, Kepala Karantina Pertanian Tarakan Tinjau Proses Pembangunan PLBN Labang di Nunukan

Presiden Joko Widodo mengatakan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan produksi nasional dan menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri sekaligus memberikan kontribusi bagi kondisi pangan internasional.

"Terimaksih yang sebesar-besarnya kepada pelaku dan bekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya, tentu saja Bupati, gubernur dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan kerja gotong royong," katanya.

Dijelaskan Presiden Joko Widodo, salah satu infrastruktur yang selama ini dibangun Indonesia sejak tahun 2015 adalah infrastruktur di bidang pertanian.

Tercatat, ada bendungan yang sudah diresmikan mencapai 29 dan tahun ini akan selesai lagi 38 bendungan dengan target sampai tahun 2024 lebih dari 61 bendungan.

Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Presiden Joko Widodo.
Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Presiden Joko Widodo.

"Kita juga membangun embung dan 4.500 jaringan irigasi yang dibangun selama 7 tahun terakhir, selain juga kita terus memanfaatakan varietas unggul padi, intensifikasi dan ekstensifikasi.

Kita berharap, ke depan tidak hanya beras yang swasembada, tetapi kita jagung dan lainya," katanya.

Presiden Joko Widodo menambahkan program diversifikasi juga dapat dioptimalakan dengan baik untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional.

Saat ini, Indonesia terus melakukan penanaman sorgum sebagau subtitusi yang bisa menggantikan gandum.

"Diversifikasi pangan hati-hati, kita tidak hanya tergantung pada beras tetapi harus kita mulai juga untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved