UMKM Kaltara
UMKM Kaltara, Cuan dari Kue Jadul, Nostalgia Jajanan Lawas di Bulungan, Masih Eksis Loh
Berminat menikmati jajanan lawas di Bulungan? Salah satu UMKM Kaltara, Kuwe Jadoel Celan memproduksi aneka jajanan jadul yang tetap eksis
TRIBUNKALTARA.COM- Simak Berita UMKM Kaltara, di tengah gempuran aneka jajanan kekinian, nyatanya kue jadul tetap punya penikmatnya.
Di Bulungan, provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara) , peluang ini kemudian menjadi ladang bisnis bagi salah satu pelaku UMKM yang sejak awal merintis menjatuhkan pilihannya pada brand kue jadul.
Dia adalah Meilan, salah satu pelaku UMKM Kaltara yang gigih berjuang meski produk kue-kue hits hadir tak terbendung.
Di tangan Meilan, kue jadul tetap eksis.
Merintis usaha berjualan kue jadul sejak tahun 2010 hingga sekarang, Meilan melalui brand 'Kuwe Jadoel Celan' sudah memproduksi macam-macam jenis jajanan lawas.
Sebut saja yang menjadi poduk best seller dari kue jadul Meilan diantaranya kue burung, pia isi kacang ijo, sagon, pecca kepala, kue potong, kue kacang, es buah, hingga roti gembung.
Dari sisi harga kue jadul relatif lebih terjangkau berkisar Rp 10 ribuan hingga 25 ribu saja, sudah bisa menikmati nostalgia rasa dari jajanan populer tempo dulu.
Diakui Meilan bahwa awalnya cukup sulit untuk meyakinkan masyarakat untuk mencintai atau menyukai produk-produk kue jadul miliknya.
Namun dengan konsistensi dalam hal pemasaran, Meilan memetik buah kerja kerasnya.
Hingga kini Meilan menjadi salah satu pelopor usaha kue-kue jadul yang tetap eksis di Bulungan. Bahkan di tengah pelaku usaha lain yang mulai banting setir mencoba peruntungan bisnis lain, ibu 3 anak ini tetap pada jalurnya dengan brand yang sejak awal sudah susah payah dibangun.

Alasan Meilan Garap Bisnis Kue Jadul
Diungkap Meilan, salah satu motivasinya mengembangkan usaha kue jadul awalnya ingin meneruskan skill yang dimiliki oleh sang ibu.
Menurut Meilan orang tuanya dulu seorang pembuat dan penjual kue-kue jadul.
Dari situ kemudian Meilan belajar banyak hal dan pelan-pelan melanjutkan usaha yang sudah lebih dulu dirintis orang tuanya.
Selain itu, Meilan juga ingin mengenang masa terinda saat kecil, dimana kue-kue jadul tersebut dulu punya rasa yang begitu melekat di hati.
