Berita Tarakan Terkini
Masuk Musim Panen, Harga Cabai di Kota Tarakan Turun Sampai Rp 65 Ribu Per Kilogram
Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Harga cabai di Tarakan turun Rp 65 ribu perkilogram.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Upaya menakan kenaikan harga cabai yang terjadi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Kalimantan Utara melakukan pemantaun harga.
Terbaru update harga pasca dampak kenaikan harga BBM bersubisidi sudah mulai menurun di tingkat sedang yakni Rp 65 ribu per kg. Harga sebelumnya sempat melonjak di angka Rp 150 ribu.
Adanya penurunan harga cabai pasaran lantaran sejumlah petani mulai memasuki masa panen cabai.
“Petaninya sudah pada menanam maka produksi Tarakan meningkat. Otomatis bisa menekan harga,” urai Husna Ersant, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Imbayut Taka Kabupaten Tana Tidung Turun, Jadi Rp 10 Ribu Per Ons
Ia membenarkan sempat tembus di angka Rp 150 ribu per kg. Saat ini sudah turun di angka Rp 65 ribu per kg. Biasanya standar harga pasar berlaku sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribuan per kg.
“Jadi naik Rp 65 ribu ini tidak terlalu rendah juga tidak terlalu tinggi,” ungkap Husna Ersant.
Adapu untuk cabai yang dihasilkan petani lokas asal Tarakan diperkirakan bisa menyumbang kontribusi sebanyak 40 persen. Selebihnya masih dipasok dari luar.
Baca juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kodim 0914 KTT Akan Berdayakan Masyarakat, Tanam Cabai Hingga Terong
“Kalau cabai di sini, bertahan bergantung perawatannya. Kalau perawatannya bagus bisa sampai setahun. Jadi mereka tiap barapa kali panen. Cabai itu tergantung masa tanamnya. Pemeliharannya, pemupukannya bisa bertahan lama,” jelas Husnas Ersant.

Ia melanjutkan, untuk menjaga kontinuitas panen, dari Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kota Tarakan sudah sering melakukan pengadaan bantuan bibit, bantuan sarana alat, pompa air termasuk pembuatan irigasi.
Baca juga: Dorong Pengendalian Inflasi Daerah, KPwBI Fasilitasi Petani Tanam Komoditas Bawang dan Cabai
“Tahun depan cuma komoditas padi dan cabai yang bisa dapat pupuk subsidi. Pupuk NPK dan Urea,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah