Berita Tarakan Terkini

Bea Cukai Tarakan Dorong Pengusaha Kirim Rumput Laut Langsung ke China, Catat Syarat Penting Ekspor

Bea dan Cukai Tarakan dorong pengusaha kirim rumput laut langsung ke China, catat syarat penting ekspor, singgung Nomor Identitas Pabeanan atau NIP.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Minhajuddin Napsah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan Tipe Madya Pabean (TMP) B Tarakan saat menyerahkan dokumen resmi dari Bea dan Cukai kepada eksportir untuk kegiatan ekspor perdana rumput laut pada Jumat (16/9/2022) tujuan Vietnam. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Setelah Vietnam, China menjadi target untuk kegiatan ekspor rumput laut.

Ini mengingat Kota Tarakan punya potensi produk perikanan dan pertanian bisa ekspor langsung keluar negeri.

Salah satu syarat harus dipenuhi eksportir yakni harus memiliki Nomor Identitas Pabeanan (NIP).

Itu disampaikan Minhajuddin Napsah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan Tipe Madya Pabean (TMP) B Tarakan.

Baca juga: Harga Telur di Tarakan Turun Rp 2 Ribu Per Piring, Harga Daging Sapi Masih Rp 150 Ribu Per Kg

Minhajuddin Napsah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan Tipe Madya Pabean (TMP) B Tarakan.
Minhajuddin Napsah, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan Tipe Madya Pabean (TMP) B Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

“Jadi itu dari NIP maka sudah bisa di-grade dan sudah banyak kami berikan modul ekspor kita asistensi supaya dapat NIP, tapi belum bisa ekspor juga. Kami tanyakan kenapa belum jalan, ternyata masih ada beberapa perizinan dan teknis yang diselesaikan,” ungkap Minhajudin Napsah.

Saat ini lanjutnya, baru Vietnam yang diekspor langsung dari Tarakan. Selanjutnya kata Mihajuddin Napsah, yang terbesar konsumsinya ada di China.

Ke depan tentu bersama stakeholders terkait lanjutnya akan terus diupayakan Tarakan juga bisa ekspor langsung ke China.

“Semoga bisa langsung ke China,” ujarnya.

Dari sisi kendala dia tak menampik memang khususnya di proses pengolahan masih menggunakan konvesional berbeda di tempat lain, alat lebih modernisasi.

“Mereka bersihkan rumput laut sampai benar-benar bersih tidak ada kotoran. Kita harus pikirkan ketersediaan air bersih kita, tempat penyimpanan yang steril dan kualitasnya bagus pasti bisa tembus pasar internasional,” urainya.

Pihaknya bersama stakholerd terkait sudah beberapa kali melakukan asistensi ke Pantai Amal, lokasi budidaya rumput laut dan bertemu coordinator.

Kemudian lanjutnya lagi kendala lainnya ada di permodalan. Modal untuk mengangkut rumput laut tidak sedikit, membutuhkan kontainer.

“Saya kira pertama yang perlu disiapkan adalah legal form-nya, harus memiliki SIUP, Nomor Induk Berusaha dari instansi terkait, baru nanti PEB dan modal. Pemerintah kita banyak mendapatkan kucuran PEM dari Kementerian Keuangan. Jadi betul-betul alokasi anggaran salah satunya menggenjot, berdayakan UMKM,” urainya.

Misalnya lanjut Minhajuddin, merangkul BUMN seperti BRI dari sisi perbankan. Ada permodalan yang disiapkan bagi pelaku UMKM.

“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan BRI salah satunya,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved