UMKM Kaltara

UMKM Kaltara, Usaha Camilan dari Bahan Rumput Laut, Kisah Nindawati Raup Omzet Rp 80 Juta Sebulan

Kisah pelaku UMKM Kaltara, Nindawati yang mulai berbisnis aneka camilan berbahan dasar rumput laut. Sebulan kantongi omzet lebih dari Rp 80 juta

Editor: Hajrah
HO/Beppata
Salah satu produk camilan dari bahan rumput laut produksi UMKM Kaltara, Nindawati di Kabupaten Nunukan (HO/Beppata) 

"Nunukan adalah penghasil rumput laut terbanyak, jadi kenapa tidak menggunakan kearifan lokal yang ada untuk meggunakannya dalam berbagai olahan,"kata Nindawati.

Adapun produk camilan dari rumput laut yang dibuat Nindawati melalui brandnya Beppa'ta antara lain ada kacang karamel, kue biji ketapang rumput laut, bengbeng kacang rumput laut, serta kerupuk ubi ungu rumput laut.

Diantara beberapa produk camilan rumput laut yang dibuat Nindawati, kacang karamel menjadi salah satu yang punya pangsa pasar cukup besar.

Diakui Nindawati, permintaan untuk kacang karamel rumput laut miliknya sudah menyasar Pulau Jawa.

Sebenarnya kacang karamel rumput laut ala Beppa'ta tak beda jauh dengan kacang sembunyi.

Nindawati kemudian berinovasi dengan menambah komposisi olahan kulit dari kacang karamelnya dengan rumput laut sehingga diklaim memiliki rasa yang khas dibanding produk serupa.

Olah 10 kilogram Rumput Laut Sekali Produksi Kacang Karamel

Nindawati menjelaskan bahwa ia sudah memproduksi kacang karamel rumput laut sejak tahun 2019.

Karena permintaan pasar sudah meluas hingga ke pulau Jawa, Nindawati kemudian harus ekstra lagi untuk menambah produksinya.

Saat ini Beppa'ta kata Nindawati memproduksi sekitar 10 kilogram rumput laut perharinya untuk mengolah kacang karamel.

Dari jumlah tersebut, Nindawati mengaku bisa menghasilkan 200 pcs per harinya.

Sementara dalam satu bulan, Nindawati bisa melariskan hingga 6.000 pcs kacang karamel.

Baca juga: UMKM Kaltara, Tampilan Menarik Stik Bawang Dayak Olahan Rimikas, Nur Miah: Bebas Pewarna Buatan

Untuk harga, kacang karamel rumput laut milik Nindawati dibanderol dengan harga Rp 15 ribu untuk kemasan 100gr.

Penjualan ke Pulau Jawa diakui Nindawati paling laris ke Solo dan Semarang

Seiring meningkatnya usaha milik Nindawati, ia pun mampu mengantongi omzet sekitar Rp 80 juta setiap bulannya.

Adapun Nindawati menerapkan sistem penjualan dengan reseller hingga menitipkan ke UKM Center disejumlah kota baik skala Kaltim maupun Kaltara.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved