Liga 1
Pengamat Tanyakan Alasan KLB PSSI Dipercepat: Kalau Tak Ada yang Mengundurkan Diri, Apa yang Di KLB?
Pengamat pertanyakan alasan KLB PSSI dipercepat, Koordinator SOS Akmal Marhali: Kalau tidak ada yang mengundurkan diri, apa yang di KLB?
TRIBUNKALTARA.COM - Respon munculnya keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI) untuk mempercepat Kongres Luar Biasa ( KLB) menuai respon dari pengamat sepakbola.
Pasalnya, keputusan PSSI untuk mempercepat KLB dinilai memiliki kejanggalan.
Di mana, kejanggalan tersebut berupa tidak satu pun pengurus dan Ketua Umum PSSI yang menyatakan mundur.
Pengamat menilai, KLB PSSI bisa terjadi apabila pengurus federasi sepakbola Indonesia tersebut mundur, dan terjadi kekosongan posisi pada kepengurusan PSSI.
Sebagai jawaban atas persoalan kekosongan kepengurusan, maka KLB menjadi solusi untuk memilih kepengurusan baru.
Oleh karenanya, dengan kondisi yang dianggap janggal inilah yang membuat tujuan PSSI mempercepat KLB dipertanyakan.
Baca juga: Buntut Surat Persebaya dan Persis Solo? Iwan Bule Umumkan KLB PSSI Dipercepat, Harap Liga 1 Bergulir

Diketahui, PSSI memutuskan untuk mempercepat KLB. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan hal itu dalam konfrensi pers yang ditayangkan melalui YouTube.
"Memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme kongres luar biasa sesuai tahapan aturan organisasi," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di kantor PSSI, Jakarta pada Jumat (28/10/2022).
Keputusan ini muncul setelah adanya rapat yang dihadiri oleh 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Menanggapi hal itu, Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mempertanyakan tujuan PSSI mempercepat KLB ini.
Sebab dalam rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), KLB adalah opsi ketika pengurus PSSI mengundurkan diri.
"Poin pertama kan tanggung jawab moral pengurus PSSI mengundurkan diri. Ketika mengundurkan diri, maka terjadi kekosongan kekuasaan, ketika ada kekosongan kekuasaan, maka harus ada pejabat yang memegang kekuasaan, maka diperlukan adanya KLB," kata Akmal dilansir Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).
"Kalau tidak ada yang mengundurkan diri, apa yang di KLB-in dan FIFA pasti menolak. Ketika FIFA menolak, akan dijadikan senjata bahwa FIFA menolak KLB," sambungnya.
Karena itu, Akmal menyebut tujuan diadakannya KLB harus jelas dan tak boleh berdasarkan rekomendasi TGIPF.
Dalam Pasal 34 Statuta PSSI, dijelaskan bahwa agenda KLB harus jelas, misalnya pemilihan ketua umum atau revisi Statuta PSSI.
"Alasannya jelas, kenapa memilih ketua umum? Karena ketumnya mengundurkan diri. Jelas kan, lah ini sekarang ketuanya ada, pengurusnya ada, semuanya ada, tiba-tiba KLB," jelas anggota TGIPF ini.
Baca juga: Direktur Utama PSM Soroti Desakan KLB PSSI, Sadikin Aksa: Bos-bos Klub Liga 1 Tidak Setuju
SOS: Jangan dijadikan tawar-menawar politik
Selain itu, KLB juga bisa digelar apabila ada permintaan dari 2/3 pemilik suara.
Padahal, saat ini baru ada dua klub yang meminta adanya KLB, sehingga pelaksanaannya tidak memenuhi syarat.
Ia pun mengingatkan agar PSSI tidak menjadikan kasus ini sebagai alat tawar-menawar politik.
"Jangan kemudian kasus ini dijadikan alat bargaining politik lagi, kita harus mengedepankan kepentingan sepak bolanya, jangan cuma jabatan," ujarnya.
Momentum perbaikan sepak bola
Akmal pun mempertanyakan alasan PSSI lebih memilih KLB dibandingkan 12 rekomendasi TGIPF lainnya.
Misalnya, membuat regulasi suporter yang menjamin keselamatan penonton dan berkomitmen agar tak ada lagi korban nyawa dalam sepak bola.
"Apakah sudah punya komitmen ini? kan belum semua dilakukan PSSI. Jangan sampai langkah-angkah yang diambil PSSI hanya clash action antara kepentingan PSSI dengan pemerintah," kata dia.
"PSSI harusnya berterima kasih dengann pemerintah karena sudah mengambil langkah-langkah strategis. Kalau tidak ada langkah itu, kita sudah dihukum FIFA," lanjutnya.
Akmal berharap agar Tragedi Kanjuruhan ini menjadi momentum untuk perbaikan menyeluruh sepak bola nasional.
"Jangan sampai meninggalnya 135 orang jadi sia-sia karena tidak ada perubahan," tutupnya.
Baca juga: 3 Statemen Resmi PSM Makassar saat Nasib Kelanjutan BRI Liga 1 tak Jelas, Termasuk Dorong KLB PSSI?
Iwan Bule Umumkan KLB PSSI Dipercepat
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule umumkan Kongres Luar Biasa atau KLB akan dipercepat
Sebelumnya memang diketahui, dua klub anggota PSSI, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya bersurat dan mendesak dilaksanakannya KLB PSSI
Rencana percepatan KLB PSSI bisa jadi sinyal segera bergulirnya BRI Liga 1
Termasuk pula Liga 1 dan Liga 3 yang semuanya dihentikan imbas tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 lalu.
Melansir channel youtube PSSI TV pada Sabtu 29 Oktober 2022 pagi ini, Iwan Bule umumkan rencana percepatan KLB PSSI usai digelar rapat Exco PSSI
Kata Iwan Bule, anggota Exco PSSI gelar emergency meeting dimulai pukul 19.00 WIB sampai 22.45 WIB, di kantor PSSI di Jakarta
"Memutuskan mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme Kongres Luar Biasa sesuai tahapan organisasi," kata Iwan Bule di channel youtube PSSI TV

Kata Iwan Bule, Exco PSSI memutuskan mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan dua surat yang dikirim anggotanya.
Sebelumnya diketahui, Persis Solo dan Persebaya Surabaya tegas mendesak KLB PSSI
Bahkan Persis Solo dan Persebaya Surabaya juga umumkan berkirim surat kepada PSSI agar KLB digelar
"Dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya, dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi atau voter yang mewakili anggota PSSI," ujar Iwan Bule
Ditambahkan Iwan Bule, PSSI segera menyurati FIFA terkait usulan KLB PSSI
"Kami harap keputusan ini dapat jadi pemangku kepentingan, agar kiranya dapat membantu diputarnya kembali Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang selama ini jadi nafas dan marwah sepak bola Tanah Air," ujarnya
Diketahui sudah hampir sebulan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dihentikan
Hal ini merupakan imbas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Ada 135 korban meninggal dunia imbas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Selain itu, imbas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang juga bikin ratusan orang luka-luka.
Baca juga: PSSI Bakal Gelar Kongres Luas Biasa? Jajaran Iwan Bule Buka Suara soal KLB Pasca Tragedi Kanjuruhan
Kata Azrul Ananda soal Isi Surat Persebaya dan Persis ke PSSI dan PT LIB: Klub Harus Duduk Bersama
Pemegang saham Persebaya Surabaya Azrul Ananda baru-baru ini bertemu dengan bos Persis Solo Kaesang Pangarep
Pemegang saham Persebaya Surabaya Azrul Ananda mengatakan Bajul Ijo dan Persis Solo akan menyurati PSSI dan PT Liga Indonesia Baru
Surat ditujukan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru pasca Azrul Ananda dan Kaesang Pangarep diskusi soal perkembangan sepak bola nasional.
Hadir pula dalam pertemuan itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Menilik laman resmi Persebaya Surabaya pada Rabu 26 Oktober 2022, isi surat kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru membahas soak Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI dan RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia Baru
"Yang pertama untuk diselenggarakannya KLB PSSI, untuk kebaikan sepak bola nasional secara menyeluruh.
Tragedi Gelora Bandung Lautan Api Juni lalu, disusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, begitu memukul kita semua," tulis laman resmi Persebaya Surabaya

"Yang kedua adalah mengajukan segera diselenggarakannya RUPS LB PT Liga Indonesia Baru, untuk membahas kepastian liga," tambahnya.
Kata Azrul Ananda, diselenggarakannya RUPS Luar Biasa adalah justru yang paling urgent saat ini.
Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga.
"Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," kata Azrul Ananda.
Sekadar diketahui, kompetisi BRI Liga 1 saat ini terhenti imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
Imbas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang ada 135 korban meninggal dunia
Ada juga ratusan korban luka akibat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kericuhan diketahui pecah di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya
Saat itu, Arema FC keok 3-2 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1
Baca juga: Usai Bos PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Giliran Ketua PSSI Iwan Bule Diperiksa Polda Jatim
Sikap Tegas Persis Solo, Desak PSSI Lakukan KLB dan Minta Bos PT LIB Diganti, juga Sindir Asprov
Pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Persis Solo besutan Kaesang Pangarep keluarkan sikap tegas
Kontestan BRI Liga 1, Persis Solo desak PSSI melakukan Kongres Luar Biasa atau KLB hingga meminta Bos PT Liga Indonesia Baru segera diganti.
Tak hanya itu, Persis Solo juga beri sindiran keras kepada Asosiasi Provinsi atau Asprov PSSI
Dalam keterangan resminya di situs resmi klub, Persis Solo menganggap bahwa federasi dan operator liga belum memenuhi tanggung dan tuntutan yang telah disampaikan oleh Persis Solo dan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta ( TGIPF ).
Sebelumnya diketahui, Persis Solo sudah mengeluarkan pernyataan sikap soal tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada 7 Oktober 2022
Sedangkan TGIPF juga sudah sampaikan laporan hasil investigasi pada 14 Oktober 2022 soal tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
"Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Persis Solo meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim," tulis laman resmi Persis Solo

Dalam rilis resminya, Persis Solo juga melampirkan enam poin yang harus dibahas di dalam KLB PSSI
Seperti meminta pengusutan tuntas Insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF.
Siapapun yang bertanggungjawab, harus segera diproses hukum tanpa tebang pilih dan transparan.
Persis Solo juga meminta pemberian hak ganti kerugian kepada seluruh korban insiden Kanjuruhan, sekaligus jaminan keselamatan dan keamanan bagi para saksi untuk memberikan keterangan dalam proses hukum.
Termasuk pula mereformasi jajaran kepengurusan Komite Eksekutif dengan sosok yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
"Mengganti direktur operator liga yang kini berstatus sebagai tersangka, agar bisa fokus pada penyelesaian proses hukum," tulis situs resmi Persis Solo.
Saat ini memang diketahui, Direktur PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita berstatus tersangka dalam kasus tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Bahkan Direktur PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita sudah ditahan oleh Polda Jatim usai beberapa kali diperiksa penyidik.
Selain itu, Persis Solo meminta amandemen statuta yang isinya bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik.
Statuta PSSI harus menjadi pedoman yang memiliki prinsip menyelamatkan kepentingan publik/ keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).
"Menuntut Asosiasi Provinsi (ASPROV) untuk tidak sekadar menginduk pada keputusan pusat, tapi juga memiliki program kerja yang konkret dan terlibat aktif dalam pengembangan ekosistem sepakbola di wilayah yang dinaungi," tulis Persis Solo di situs resminya.
Baca juga: Update Naturalisasi Ivar Jenner dan Justin Hubner, Calon Andalan Baru Shin Tae-yong Temui Iwan Bule
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengurus Tak Ada yang Mundur, Kok PSSI Gelar Kongres Luar Biasa? Pengamat: FIFA Pasti Menolak, https://www.tribunnews.com/superskor/2022/10/29/pengurus-tak-ada-yang-mundur-kok-pssi-gelar-kongres-luar-biasa-pengamat-fifa-pasti-menolak?page=all.