Berita Nunukan Terkini

Proyeksi PAD Nunukan 2023 Naik Jadi Rp1,4 Triliun, Wakil Bupati Hanafiah: Ada Kenaikan 24,43 Persen

Antisipai infalasi di Kalimantan Utara, khususnya di Nunukan Wakil Bupati Nunukan sebut masyarakat harus mampu memanfaatkan lahan kosong.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Nunukan tahun 2023 diproyeksikan naik menjadi Rp1,4 Triliun dibandingkan tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp1,1 Triliun (sebelum perubahan).

PAD Nunukan mengalami kenaikan sebesar Rp291.820.006.306 atau naik sebesar 24,43 persen.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah dalam rapat Paripurna terkait Penyampaian Nota Pengantar Atas Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Nunukan Tahun Anggaran 2023.

Baca juga: 42 Pulau Kecil di Wilayah Kabupaten Berau akan Disertifikatkan, Jadi Aset Daerah untuk Menambah PAD

"Estimasi PAD Nunukan pada 2023 ada kenaikan 24,43 persen. Lebih besar dari tahun sebelumnya. Saya pikir ini kesempatan yang sangat baik, karena pertumbuhan ekonomi meningkat," kata Hanafiah kepada TribunKaltara.com, Selasa (01/11/2022), pukul 12.00 Wita.

Meksi begitu, kata Hanafiah Pemerintah Kabupaten Nunukan masih memiliki kewajiban melunasi hutang daerah yang masih tersisa sekira Rp15 Miliar.

"Pada 2023 kami pastikan seluruh hutang daerah akan selesai. Kami berharap tahun depan pembangunan di Nunukan mulai lebih baik lagi. Tidak ada hutang dan tidak ada refocusing anggaran lagi," ucapnya.

Baca juga: Rancangan APBD Bulungan 2023 Rp1,3 Triliun, Ini Kata Bupati Syarwani, Singgung PAD dan Transfer Naik

Hanafiah beberkan prediksi pengamat ekonomi, bahwa pada 2023 akan terjadi inflasi.

Ia mengaku pemerintah daerah sudah melakukan treatment untuk mengatasi prediksi inflasi tersebut.

Rapat tahun anggran di Nunukan 01112022
Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah hadir di acara rapat tahun anggaran di Kantor DPRD Nunukan./

"Paling tidak masyarakat tahu lebih awal agar tidak syok nantinya. Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan sudah dibuat pasar murah," ujarnya.

Dia berharap masyarakat Kabupaten Nunukan mengantisipasi inflasi dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam.

Baca juga: Disbudporapar Tarakan Benarkan Pengelola Waterpark Sudah Dapat Izin, Beber Dua Lokasi Penyumbang PAD

"Tanamlah tanaman palawija. Kalau sudah inflasi nilai mata uang jadi turun. Kalau kesediaan tanaman ada bisa membantu warga kita nantinya. Jadi gerakan menanam harus digenjot," tuturnya.

Hanafiah katakan bahwa Pemerintah Kabupaten Nunukan harus siap secara mental dan kebijakan untuk menghadapi inflasi, agar tidak berpengaruh signifikan pada masyarakat.

"Pembagian bantuan modal kepada UMKM juga terus bergulir," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved