Berita Daerah Terkini
Intip Rumah Mewah Ismail Bolong di Kawasan Sungai Pinang Samarinda, Ketua RT: Kami Memanggilnya Bos
Viral unggahan video pengakuan setorannya, ini rumah mewah Ismail Bolong di kawasan Sungai Pinang Samarinda, Ketua RT: Kami memanggilnya bos.
"Jadi setahu saya memang usaha tambang," bebernya.
Terkait kehidupan sosial, pria berdarah Bone tersebut mengatakan Ismail Bolong sekeluarga merupakan pribadi yang santun, rendah hati, mau berbaur dan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan lingkungan.
"Ada kegiatan apa saja pasti beliau bantu. Soal nilai (bantuan tunai) beliau tidak pernah keberatan,
Ada yang nikahan, perbaikan dan program pemerintah pasti dia bantu. Apalagi kalau orang sakit dan dia tahu, pasti sangat cepat membantu," pujinya.
Oleh sebab itu, terkait kasus yang menyeret warganya tersebut, dirinya enggan berkomentar.
Walaupun ia bersama warga setempat mengaku terkejut dengan munculnya permasalahan yang viral belakangan ini.
"Jujur saya kaget sekali ada kasus seperti itu. Tapi lepas dari itu di mata kami beliau sangat berjiwa sosial tinggi. Itulah mengapa kami di sini memanggil beliau Bos," pungkasnya.
Akademisi Usul Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Tambang Ilegal
Video klarifikasi Ismail Bolong yang sudah beredar luas dengan menyatakan tidak ada aliran dana ke petinggi Polri dikomentari banyak pihak.
Akademisi dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah atau akrab disapa Castro salah satu yang menanggapi dengan mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus.
Dalam klarifikasi yang disampaikan Ismail Bolong soal "upeti" pertambangan, Castro pun menyinggung bahwa tetap harus diusut tuntas terkait tambang ilegal di Kaltim.
"Yang dia bantah aliran dananya. Tapi tambang ilegalnya kan tidak. Harusnya segera diproses. Biar ketahuan siapa saja yang terlibat dan menilmati bisnis haram ini," tegas Castro, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Ismail Bolong Senggol Pati Mabes Polri, Kapolresta Samarinda Akui tak Tahu Data Setoran yang Beredar

Castro yang juga masuk dalam Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kaltim, menyuarakan agar desakan mengusut tuntas tambang ilegal di Kaltim serta siapa saja oknum yang terlibat.
Meskipun, dia agak pesimis pihak kepolisian bisa objektif dan profesional menangani kasus ini.
Aksi pengakuan yang telah diklarifikasi oleh Ismail Bolong bukan harus memberhentikan aktivitas kepolisian untuk mengusut tuntas para pemain yang mengeruk "emas hitam" secara ilegal.