Berita Nunukan Terkini
Bakal Keluarkan Peraturan, Wakil Bupati Nunukan Hanafiah Minta Semua Pihak Serius Tangani Stunting
Wakil Bupati Nunukan Hanafiah di hari Kesehatan Nasional meminta semua pihak untuk berkomitmen menangani masalah stunting.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Momentum Hari Kesehatan Nasional ke-58 Wakil Bupati (Wabup), Nunukan, Hanafiah minta semua pihak seriusi masalah stunting.
Menurut Hanafiah, masalah stunting menjadi persoalan kesehatan di tanah air yang harus mendapat atensi bukan hanya pemerintah tapi semua pihak termasuk lingkup keluarga.
"Kami berupaya bagaimana stunting dapat diatasi bersama-sama. Tadi kami sudah pasang pin kepada pejabat yang memiliki komitmen untuk mau menjadi bapak asuh anak stunting di Kabupaten Nunukan," kata Hanafiah kepada TribunKaltara.com, Senin (14/11/2022), pukul 12.30 Wita.
Baca juga: Tekan Kasus Stunting, Dinkes Tana Tidung Beri Tablet Tambah Darah, Sasar Siswi SMP dan SMA
Melalui program bapak asuh anak stunting, Hanafiah berharap treatment kesehatan dapat dilakukan per tiga bulan.
Bila program tersebut berjalan dengan konsisten, Hanafiah mengaku optimis 2024 nanti angka stunting di bawah 14 persen. Sebagaimana hal tersebut menjadi target pemerintah.
"Jadi treatment per tiga bulan begitu anak sembuh, bergulir kepada anak yang mengidap stunting berikutnya. Praktis setahun ada empat anak yang bisa kita asuh untuk mengentaskan stunting. Kita harus optimis," ucapnya.
Baca juga: Ajak Masyarakat Buat Kebun Mini, Letkol Inf Kresna Targetkan Angka Stunting Jadi 5 Persen Tahun 2024
Hanafiah menuturkan, kepala daerah akan memerintahkan seluruh kepala dinas, camat, Kades, dan lurah untuk menjadi bapak asuh anak stunting.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga melakukan pendekatan kepada unsur vertikal, BUMN, termasuk sejumlah perusahaan di Nunukan untuk berjuang menghadapi stunting.
"Soal penanganan stunting memang dianggarkan oleh Dinkes. Ditambah nanti kebijakan bupati memerintahkan seluruh kepala dinas, camat, Kades, dan lurah agar menjadi bapak asuh anak stunting," ujar Hanafiah.

Bahkan kata Hanafiah, dalam waktu dekat Bupati Nunukan akan mengeluarkan Perbub tentang penanganan stunting di Kabupaten Nunukan.
Dia menyampaikan bahwa persoalan stunting perlu diwaspadai. Bila tidak ditangani akan cenderung menjadi beban orang tua dan masyarakat, lantaran tidak memiliki IQ yang baik.
"Bakal kami keluarkan Perbub karena persoalan stunting bisa sebabkan kebodohan. Lalu kebodohan bisa sebabkan kemiskinan. Saya pikir ini siklus yang harus dipotong. Mari peduli terhadap anak agar punya masa depan yang lebih baik," tuturnya.
Baca juga: Dandim 0907 Tarakan Resmi Jadi Bapak Asuh, Wawali Targetkan Angka Stunting Turun 6 Persen di 2024
Ayah satu anak itu menyoroti pikiran keliru para bapak yang kadang menyerahkan persoalan merawat anak lebih kepada ibu.
Mestinya para bapak juga harus peduli terhadap kesehatan anaknya mulai dari dalam kandungan kemudian lahir hingga tumbuh menjadi remaja.
Upah tak Sesuai UMK, Demo dan Mogok Kerja Dilakukan Ribuan Buruh PT SIL-SIP Nunukan, Ini Kata DPRD |
![]() |
---|
Listrik Diputus, 3 Bayi di RSUD Nunukan Kritis, Operasi Pakai Senter, PLN Belum Bisa Dikonfirmasi |
![]() |
---|
Upah tak Sesuai UMK, Ribuan Buruh Sawit PT SIL-SIP di Desa Sebakis Demo dan Ancam Mogok Kerja |
![]() |
---|
Bea Cukai Nunukan Ungkap Nilai Kerugian Negara dari Hasil Penindakan Selundupan Barang Ilegal |
![]() |
---|
Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder |
![]() |
---|