Berita Nasional Terkini
Musyawarah hanya Lima Menit, Haedar Nashir Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum PP Muhammadiyah
Muktamar ke-48 Muhammadiyah kembali menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 didampingi Abdul Mu'ti.
TRIBUNKALTARA.COM - Muktamar ke-48 Muhammadiyah kembali menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Haedar Nashir juga kembali didampingi Abdul Mu'ti yang terpilih sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Sekretaris Umum ditetapkan dalam musyawarah 13 anggota PP Muhammadiyah terpilih dalam Muktamar ke-48 yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/11/2022).
"Rapat memutuskan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022 2027 adalah Bapak Prof dr Haedar Nashir,” kata Ketua Panitia Pemilihan, Dahlan Rais, di lokasi muktamar auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ), Solo, Minggu (20/22).
"Memutuskan Sekretaris Umum adalah Prof dr Abdul Mu'ti," imbuhnya.
Penetapan Ketua Umum dan Sekretaris Umum berlangsung lebih cepat 3 jam dari rangkaian acara yang telah ditetapkan.
Baca juga: Memaknai Muhammadiyah di Era Generasi Pendidikan Milenial
Menurut Anwar Abbas yang juga terpilih sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027 menyebut musyawarah 13 anggota PP Muhammadiyah untuk menentukan Ketua Umum dan Sekretaris Umum berlangsung kolektif kolegial.
Anwar Abbas menceritakan proses musyawarah 13 formatur berlangsung sangat cepat, sehingga penetapan sudah bisa dilakukan pada siang harinya.
"Ini tadi semua acara sudah dilakukan, cuma acaranya cepet semuanya. Bukan karena dipercepat, tapi memang cepat selesainya. Karena itu kan bahan sudah dikasih sebelumnya ya dan enggak masalah," katanya.
Muhammadiyah memang tidak menerapkan voting untuk memilih Ketua Umum dan Sekretaris Umum, tapi lewat musyawarah oleh 13 orang yang dipilih peserta muktamar.
Menurut Anwar, rapat formatur itu bisa diselesaikan dalam waktu 5 menit saja.
12 Formatur satu suara setuju Haedar Nashir sebagai Ketua Umum.
Baca juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 2022? Muhammadiyah 9 Juli, Pemerintah Masih Tunggu Sidang Isbat
"Sebenarnya rapat formatur 5 menit selesai itu, kalau sebenarnya, kalau mau dipercepat ya," katanya.
Tidak ada perdebatan sama sekali dari formatur pada rapat tadi.
Anwar Abbas pun menegaskan dia pun sangat-sangat setuju Haedar Nashir kembali jadi Ketua Umum.
"Saya yang mendebat juga. Setuju enggak? Pada setuju, saya enggak setuju kecuali sangat-sangat setuju gitu.
Saya enggak setuju enggak, saya enggak setuju. Saya maunya sangat setuju," kata Anwar Abbas.
Dalam penilaian Anwar Abbas, Haedar Nashir dan Mu'ti merupakan duet serasi seperti ganda bulutangkis.
"Ada pemain dobel bulutangkis siapa namanya Tjun-tjun dan Johan Wahyudi, jadi duet mereka (Haedar dan Mu'ti) ini serasi," kata Anwar Abbas.
Sementara itu Haedar Nashir Nashir dalam pidato perdananya setelah terpilih lagi sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah menegaskan roda kepemimpinan di Muhammadiyah akan tetap dijalankan secara kolektif kolegial.
"Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal di depankan dan seiinci ditinggikan, tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem persyarikatan," kata Haedar Nashir.
Haedar menyampaikan kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif.
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1443 H Jatuh pada 9 Juli 2022, Pemerintah dan NU Belum Putuskan
Baik bentuk program secara umum maupun bidang-bidang yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.
"Kami mensosialisasikan dan menjadikan pandangan Islam berkemajuan dalam Risalah Islam berkemajuan yang telah ditetapkan untuk mendialogkan kepada berbagai kalangan di dalam dan luar negeri agar menjadi alam pikiran yang semakin luas dan terintegrasi dengan baik di Persyarikatan," kata dia.
Selain itu PP Muhammadiyah juga memiliki mandat untuk terus mendiskusikan mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Hasil ini nantinya akan menjadi masukan penting di berbagai bidang.
Baca juga: Ada Potensi Idul Adha 2022 Berbeda Menurut LAPAN, Kapan Lebaran Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah?
"Sehingga hasil muktamar ini juga terus kita jadikan masukan-masukan penting bagi berbagai pihak. Pemerintah, DPR, TNI, Polri dan komponen bangsa lain," kata dia.
Haedar Nashir juga menyampaikan bahwa kepemimpinan Muhammadiyah satu mata rantai terstruktur dari level PDM, PCM, dan PCIM.
Maka, kepemimpinan ke depan harus mampu memobilisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional.
"Itu memberi peluang untuk bersama-sama secara nasional untuk menjalankan program sesuai keputusan muktamar ini," ujarnya.
Haedar Nashir mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka serta pihak terkait lainnya karena Muktamar Muhammadiyah telah berjalan dengan lancar. (tribun network/ebs/sal/dod)