Gempa Cianjur

Update Korban Gempa Cianjur, BNPB Sebut 271 Orang Meninggal, 40 Hilang, dan 2.043 Luka-luka

korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebut hingga Rabu (23/11) pukul 17.00 WIB tercatat 271 orang meninggal.

Editor: Sumarsono
TRIBUNBOGOR
Korban yang dibawa ke rumah sakit, usai empa magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022). Sesuai laporan, sebanyak 62 korban meninggal dunia. 

Terpisah, gedung utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memiliki empat lantai.

Pantauan Tribun mulai dari lantai dua hingga lantai paling atas tampak tidak ada pasien.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Cimacan, dr Juliana Aritonang, mengatakan pihaknya sengaja meletakkan para pasien di tenda di halaman RSUD Cimacan dan di lantai dasar gedung utama saja.

Sebanyak dua orang tertimpa reruntuhan bangunan sebuah minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Senin (21/11/2022).
Sebanyak dua orang tertimpa reruntuhan bangunan sebuah minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Senin (21/11/2022). (Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin)

"Kalau lantai satu masih kita pergunakan. Lantai dua ke atas kosong," kata Juliana.

Hal itu, kata Juliana, agar memudahkan proses evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Evakuasinya susah (jika pasien diletakkan di lantai dua ke atas," tutur Juliana.

Lebih lanjut, menurutnya, para pasien juga takut jika diletakkan di kamar-kamar di lantai dua ke atas.

"Enggak usah di atas. Di sini aja, UGD (Unit Gawat Darurat) ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) aja takut pasiennya," jelasnya.

Baca juga: Info Gempa Terkini Rabu 23 November 2022, Gempa Getarkan Barat Daya Kota Bogor, Terasa di Sukabumi

Ia mengatakan, para pasien mengalami trauma akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) lalu."Trauma pasiennya," ujarnya.

Oleh karena itu, Juliana mengatakan, pihaknya juga membangun tenda-tenda di halaman RSUD Cimacan.

Trauma Healing

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengatakan perempuan dan anak-anak korban gempa Cianjur membutuhkan pendampingan psikososial.

Bintang mengatakan pemetaan di 11 titik lokasi pengungsian diperlukan untuk pendampingan psikososial.

"Namun, dalam melakukan ini, KemenPPPA tidak bisa bekerja sendirian, butuh adanya kehadiran dari pemerhati perempuan dan anak untuk pendampingan psikososial," ujar Bintang.

Dirinya juga meminta agar tempat pengungsian harus ramah perempuan dan anak, seperti toilet yang terpisah antara laki - laki dan perempuan.

Baca juga: Dirundung Kesedihan, Keluarga Lesti Kejora jadi Korban Gempa Cianjur, Rumah sang Bibi Roboh

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved