Liga 1
Sisa Putaran Pertama Liga 1 akan Gunakan Sistem Bubble, Respons Arema FC yang Tengah Jalani Hukuman
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), menilai bahwa kelanjutan Liga 1 memang dihadapkan pada pilihan sulit.
TRIBUNKALTARA.COM - Setelah hampir dua bulan terhenti imbas tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang, BRI Liga 1 direncanakan bergulir lagi.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator BRI Liga 1 merencanakan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia bergulir dalam waktu dekat.
Rencananya sisa putaran pertama BRI Liga 1 akan gunakan sistem bubble to bubble
Stadion yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta direncanakan jadi venue sisa laga BRI Liga 1
Meski begitu, hingga kini PT Liga Indonesia Baru masih terus mengupayakan ijin BRI Liga 1 dari kepolisian
Rencana penerapan sistem bubble to bubble menuai beragam reaksi
Termasuk Arema FC yang kini tengah jalani hukuman imbas tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Jajaran Arema FC ngaku menghormati apapun keputusan operator BRI Liga 1 dan federasi
Tak hanya itu, Arema FC juga komitmen jalani hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI pasca tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang
Baca juga: Dimana Arema FC Bermarkas Usai Dilarang Gunakan Stadion Kanjuruhan? Jawaban Petinggi Singo Edan
Melansir Bolasport.com, Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), menilai bahwa kelanjutan Liga 1 memang dihadapkan pada pilihan sulit.
Tim berjuluk Singo Edan menyatakan siap mendukung apapun keputusan yang diambil.
Bagi Arema FC, kepastian akan kelanjutan kompetisi Liga 1 2022/2023 menjadi fokus utama.
"Kami menyadari bahwa lanjutan kompetisi ini dihadapkan pada pilihan yang sulit, tapi kami yakin apa pun pilihannya tujuannya adalah demi kompetisi bisa diputar kembali," ungkap Tatang Dwi Arifianto.
"Jadi kami menghormati keputusan tersebut," ujarnya menambahkan.
Adapun untuk sistem bubble selama putaran pertama bakal digelar terpusat di Jawa Tengah dan Yogyakarta.