Berita Daerah Terkini

Kenalan Lewat Aplikasi Michat, Oknum Kepala Sekolah di PPU Cabuli Siswi SMP, Mengaku Saling Suka

Berawal dari kenalan lewat aplikasi Michat, oknum kepala sekolah di Penajam Paser Utara (PPU) tega mencabuli siswi SMP yang barus berusia 14 tahun.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Rilis kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di Mapolsek Samarinda Kota, Selasa (29/11/2022), DT (baju pesakitan belakang) turut dihadirkan. Tribunkaltim.co/ Rita Lavenia 

Orangtua korban mengetahui jika anaknya yang baru duduk di kelas 3 SMP tidak masuk sekolah.

Setelah ditelusuri, rupanya pelajar 14 tahun ini dalam perjalanan bersama seorang pria yang berprofesi sebagai kepala sekolah di PPU.

Saat itu, korban mengaku telah digagahi sekali oleh pria 58 tahun tersebut dan empat kali perbuatan cabul di salah satu hotel di Kota Tepian.

Mendengar pengakuan si anak akhirnya sang ibu melaporkan pelaku tersebut ke Polsek Samarinda Kota pada Kamis (6/10) lalu.

Pelapor pun diminta melakukan visum untuk melangkapi bukti-bukti yang ada seperti pakaian sekolah putih biru, rok warna putih, celana dalam, bra serta akte kelahiran korban.

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Palembang Dihukum Push Up 100 Kali, Badannya Sempat Diinjak Kepala Sekolah

"Setelah bukti-bukti lengkap, serta keterangan saksi-saksi, termasuk korban dan pelaku, kami langsung mengamankan si pelaku," ungkap Kombes Pol Ary Fadli saat dikonfirmasi kala itu.

Ditanya terkait dari mana antara pelaku dan korban saling kenal, disebutkan ika keduanya berkenalan melalui salah satu aplikasi yang kemudian berlanjut bertukar nomor WA pada Maret 2022 lalu.

Dalam komunikasi tersebut pelaku ini melontarkan kata-kata seperti 'kita ini suami istri' dan dibalas oleh korban dengan kata 'iya'.

Hingga akhirnya pada Agustus 2022, pelaku datang dan pertama kalinya bertemu dengan korban di rumahnya yang saat itu tidak ada siapa pun.

Di situlah terjadi percabulan pertama kali terjadi lalu pelaku memberikan uang Rp 500 ribu untuk keperluan sehari-hari korban.

Kedua kalinya pada bulan yang sama, pelaku kembali bertemu di depan sekolah korban di kawasan Palaran.

Saat itu korban masuk ke mobil lalu beranjak dan berhenti di pinggir jalan yang memang terlihat sepi.

Baca juga: Viral Guru di Bandung Cabuli 12 Santri, Arie Untung Minta Para Orangtua Hati-hati Pilih Pesantren

"Pencabulan kedua terjadi di dalam mobil pelaku, di situ pelaku mengatakan kepada korban 'kamu ini serius dengan saya apa tidak' dan korban menjawab 'saya sangat serius', kemudian pelaku kembali memberikan uang Rp 500 ribu," tuturnya.

Ketiga kalinya terjadi pada awal September 2022, itu pun kembali terjadi di dalam mobil, usai itu pelaku memberikan uang Rp 500 ribu.

"Keempat kalinya mereka bertemu di jalan poros Palaran dan korban masuk mobil kemudian jalan dan berhenti di kawasan Stadion Palaran, disitu pelaku kembali melakukan perbuatannya," imbuhnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved