Berita Tarakan Terkini

Satukan Langkah Cegah HIV, Semua Setara Akhiri AIDS, Kadinkes Tarakan: Tiada Stigma Negatif ke ODHA

Usung tema Satukan Langkah Cegah HIV, semua setara akhiri AIDS, Kadinkes Tarakan dr Devi Ika Indriarti harap tiada lagi stigma negatif bagi ODHA.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI DINKES TARAKAN
Momen pembagian pita secara simbolis oleh petugas Dinas Kesehatan Tarakan bersama OPD terkait di Hari Peringatan HIV/AIDS sedunia, Kamis (1/12/2022) di persimpangan lampu merah GTM pagi tadi. 

"Tema tahun ini adalah satukan langkah cegah HIV AIDS. Dalam upaya kami menuju eliminasi HIV AIDS ada beberapa kegiatan yakni deteksi dini, ini berhak diketahui semua orang lewat pemeriksaan sampai hasil keluar, jika hasil positif ini akan didampingi oleh KDS di rumah sakit dan puskesmas," tuturnya.

Ia mengungkapkan, tujuannya agar diharapkan stigma masyarakat tidak lagi ada muncul diskriminasi terhadap pasien, dengan komitmen agar seluruh pihak berperan seperti pemerintah dan masyarakat.

"Ini tidak bisa dilakukan secara sepihak. Jadi lintas sektor bergerak bersama dalam upaya penuntasan HIV AIDS di Tarakan," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Bahriyatul Ulum, pemeriksaan HIV AIDS masih berjalan normal hingga kini meski dengan adanya pembatasan. HIV AIDS lanjut Uul menjadi sasaran standar pelayanan minimal (SPM) Tarakan.

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Bulungan Imam Sujono Imbau Masyarakat tidak Kucilkan Pengidap HIV/AIDS

"Jadi seharusnya kita sudah 100 persen, kita sudah mau 80 persen lebih capaian Oktober,” sebutnya.

Ia optimis semua bisa tercapai. Adapun pasien yang harus mendapat layanan obat, dikatakan Uul pihaknya tengah berupaya semaksimal mungkin. Sebab pasien HIV AIDS ialah pasien seumur hidup yang membutuhkan dukungan sehingga tidak boleh mendapatkan stigma negatif di masyarakat.

"HIV AIDS tidak menular kalau dalam pergaulan biasa di masyarakat. HIV AIDS ini disebabkan virus yang menular melalui cairan kelamin. Menularnya melalui beberapa cara, yakni gonta ganti pasangan, penularan ibu ke anak, menggunakan jarum suntik secara bergantian. Yang kita fokuskan adalah jauhi penyakitnya bukan orangnya," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved