Berita Daerah Terkini
Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom di Polsek Astana Anyar Belum Tuntas Deradikalisasi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, belum tuntas deradikalisasi.
"Artinya, dalam tanda kutip masuk dalam kelompok yang masih merah.
Untuk proses deradikalisasi membutuhkan teknik yang berbeda, karena yang bersangkutan masih susah untuk diajak bicara dan cenderung menghindar, walaupun sudah mulai melakukan aktivitas," ujar Kapolri.
Pada saat kejadian, polisi menemukan sejumlah kertas yang ditinggalkan pelaku bom bunuh diri. Salah satunya berisi penolakan terhadap RKUHP.
"Ada belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan terhadap Rancangan KUHP yang baru saja disahkan," ucap Listyo Sigit Prabowo.
Pelaku bawa dua bahan peledak
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar membawa dua bahan peledak.
"Tadi satu yang diledakan pelaku, tadi satu kita ledakan jadi ada dua. Yang satu (yang belum sempat meledak) ditemukan di dalam Polsek," ucap Suntana.
Satu bahan peledak sempat ditemukan Tim Gegana dan kemudian diledakkan.
Namun polisi belum bisa memastikan jenis bahan peledak yang dibawa pelaku ke Polsek Astana Anyar.
"Saya belum bisa menjawab itu ya tapi nanti akan ada penjelasan terkait itu di-update situasi ke depan. Kalau dari TKP yang dilihat serpihannya itu memang berupa paku dan paku payung.
Nanti pengembangan bahannya dari mana tim identifikasi yang akan mengurai lebih lanjut," ujarnya.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Janji Tindak Tegas Eks Kapolsek Astana Anyar Cs Ditangkap Kasus Narkoba
Polisi telah melakukan sterilisasi area Polsek Astana Anyar, guna mendalami barang bukti bom bunuh diri.
"Update sekarang kita sudah melakukan sterilisasi dan memastikan bahwa Mako Polsek Astanaanyar dalam keadaan clear, dan tidak lagi ada bahan peledak yang dikhawatirkan akan meledak," kata Suntana.
(*)
(TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)