Kabar Artis

Pantangan, Tamu Undangan Resepsi Pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Dilarang Pakai Batik Parang

Gibran Rakabuming mengingatkan tamu undangan resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang untuk tidak mengenakan batik motif parang

Editor: Hajrah
Instagram/@erinagudono
Aturan bagi tamu undangan dalam resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/@erinagudono) 

TRIBUNKALTARA.COM- Terdapat beberapa aturan yang wajib dipatuhi paru tamu undangan resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang yang akan digelar 11 Desember mendatang di Puro Mangkunegaran.

Salah satunya mengenai aturan berpakaian para tamu undangan yang hadir di pernikahan Erina Gudono dan Kaesang.

Juru bicara pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Gibran Rakabuming mengingatkan para tamu untuk tidak memakai batik parang.

Hal tersebut kata Gibran Rakabuming sudah menjadi aturan yang sejak lama diterapkan di area Puro Mangkunegaran.

"Untuk masuk ke Pura Mangkunegaran, para tamu disarankan untuk tidak memakai motif parang/Lereng,"

"Harusnya, sudah tahu semua untuk masuk Pura Mangkunegaran tidak boleh Parang / Lereng," jelas Gibran Rakabuming dilansir dari Tribun Solo.

Adapun Gibran Rakabuming menyampaikan jika imbauan untuk para tamu untuk tidak mengenakan batik parang datang dari KGPAA Mangkunegara X.

"Aturan dari Kanjeng Gusti," ucap Gibran Rakabuming.

Menurut suami Selvi Ananda, hal tersebut memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegara.

Seperti diketahui, batik parang hanya untuk keluarga bangsawan.

Penampakan batik parang. Motif yang pantang dikenakan bagi tamu resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (puramangkunegaran.com)
Penampakan motif batik parang. pantang dikenakan bagi tamu resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (puramangkunegaran.com) (Kolase Tribunnews/ puramangkunegaran.com)

Sementara warga biasa tak boleh memakainya lantaran Batik parang hanya dikenalan oleh keluarga keraton.

Selain aturan pakem berpakaian, dalam resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang juga tak diperkenankan memberi sumbangan.

Menurut Kaesang Pangarep, dalam acara pernikahan adiknya, para tamu hanya diminta hadir memberi doa restu.

Sehingga menurutnya tak perlu repot menyiapkan amplop atau kado pernikahan lainnya.

Gibran Rakabuming tingatkan para tamu untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang  (Tangkapan Layar YouTube Berita Surakarta)
Gibran Rakabuming tingatkan para tamu untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam resepsi pernikahan Erina Gudono dan Kaesang (Tangkapan Layar YouTube Berita Surakarta) (Tangkapan Layar YouTube Berita Surakarta)

Aturan yang Pantang Dilakukan Para Tamu di Resepsi Pernikahan Erina Gudono dan Kaesang

Sejumlah aturan harus dijalani para tamu dan undangan pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Salah satunya pakem atau atura berpakaian.

Kaesang dan Erina akan melaksanakan pernikahan di Pendopo Ageng Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022).

Diketahui prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bakal dilengkapi dengan perhelatan acara tasyakuran tamu di Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/2022).

Total tamu yang hadir dalam tasyakuran tersebut diprediksi hingga 6 ribu orang.

Juru bicara pernikahan Kaesang dan Erina, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, para tamu disarankan untuk tidak memakai batik dengan motif parang.

"Untuk masuk ke Pura Mangkunegaran, para tamu disarankan untuk tidak memakai motif Parang/Lereng," kata Gibran dikutip dari artikel di TribunSolo.com dengan judul Tamu Pernikahan Kaesang dan Erina di Pura Mangkunegaran Dilarang Pakai Batik Parang, Ini Maknanya,

Potret prewedding terbaru Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/@erinagudono)
Potret prewedding terbaru Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. (Instagram/@erinagudono) (Instagram/@erinagudono)

"Harusnya, sudah tahu semua untuk masuk Pura Mangkunegaran tidak boleh (pakai) Parang / Lereng," tambahnya.

Gibran menyampaikan bila saran untuk para tamu tersebut datang dari KGPAA Mangkunegara X.

"Aturan dari Kanjeng Gusti," ucapnya.

Menurutnya, hal tersebut memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegara.

Batik Motif Parang Hanya untuk Keluarga Bangsawan, Warga Biasa Tak Boleh Memakainya
Batik parang hanya boleh dikenakan oleh keluarga keraton.

Mengutip Kompas.com, batik motif parang memang tidak digunakan warga biasa.

Motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunannya hingga para bangsawan dan bupati. Ini berlaku di Yogyakarta dan Solo.

"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya. Ini diatur dalam peraturan keraton," ujar Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.

Murdijati mencontohkan, motif parang yang terdiri dari beberapa jenis.

Motif batik ini hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, dan keturunannya.

"Parang barong hanya boleh dikenakan oleh raja, atau sering disebut dengan "pengageman ndalem". Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing diatas 12 cm," ucapnya.

Makna dari motif parang barong, seorang raja harus selalu hati-hati, agar dapat mengendalikan diri lahir batin sehingga menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, berwatak dan berbudi luhur.

Sementara, motif batik yang dikenakan oleh permaisuri bernama parang gendreh.

Erina Gudono baru saja mengunggah foto prewedding terbarunya jelang pernikahan 10 Desember 2022 mendatang. Saat ini Finalis Puteri Indonesia tersebut sedang jalani tradisi pingitan (Instagram/@erinagudono)
Erina Gudono baru saja mengunggah foto prewedding terbarunya jelang pernikahan 10 Desember 2022 mendatang. Saat ini Finalis Puteri Indonesia tersebut sedang jalani tradisi pingitan (Instagram/@erinagudono) (Instagram/@erinagudono)

"Yang jaraknya (jarak miring letter S) lebih kecil dari parang barong, dikenakan oleh Permaisuri dan dinamakan parang gendreh.

Ragam hiasnya sama, hanya ukuran lebih kecil," tuturnya. Adapun untuk putri raja, mengenakan motif batik parang klitik.

Motif ini lebih kecil lagi dari parang barong dan parang gendreh, Parang klitik melambangkan perilaku yang halus dan kelemah-lembutan.

Menurut dia, ketentuan peraturan motif batik tersebut hanya berlaku di dalam lingkungan Keraton.

"Kalau sudah diluar Keraton tidak berlaku. Seperti misalnya saya mengenakan parang rusak di dalam keraton, pasti ditegur, tapi kalau di luar itu tidak ada orang yang peduli," sebut dia.

Baca juga: Akui Diri Cuek, Erina Gudono Kenang Awal Dekat dengan Kaesang Pangarep: Diajak Ngobrol gak Nyambung

Makna Batik Parang Lereng

Batik parang lereng memiliki motif yang khas, yakni bentuk diagonal tegas yang membentuk huruf S.

Motif tersebut berkaitan dengan ombak laut yang saling berkaitan dan tidak terputus.

Motif tersebut memiliki makna yang tersirat, yakni ombak lautan dengan tenaga dalam.

Motifnya bermakna tidak perna menyerah, sedangkan kontinuitasnya bermakna perjuangan yang tak pernah terhenti.

Garis miring pada motif batik parang lereng ini melambangkan kekuasaan, kebesaran, kewibawaan, dan kecepatan gerak.

Sejarah Batik Parang Lereng

Motif batik parang lereng diciptakan oleh Panembahan Senapati. Motif tersebut terinspirasi dari gerakan ombak di Laut Selatan.

Tidak semua orang diperbolehkan mengenakan batik parang lereng. Pasalnya, motif tersebut hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan.

Larangan itu muncul secara resmi pada tahun 1785, bertepatan dengan era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I di Yogyakarta, rakyat jelata tidak diperbolehkan memakai batik tersebut.

Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito, mengatakan bahwa tak hanya batik parang lereng saja yang dilarang digunakan oleh rakyat jelata.

Batik kawung, udan liris, hingga parang barong juga hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja.

Baca juga: Jelang Penikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, Jan Ethes dan Sedah Mirah akan Bawa Cincin Kawin

"Parang barong hanya boleh dikenakan oleh raja, atau sering disebut dengan pengageman ndalem. Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing diatas 12 cm," ujar Murdijati Gardjito, beberapa waktu yang lalu, dikutip dari Kompas.com.

Ada juga batik parang lainnya yang hanya boleh dipakai oleh para keturunan raja atau sultan, istri para pangeran, dan patih, yakni motif batik parang rusak Gendreh.

Selain itu, ada juga motif batik parang rusak klitik yang dikenakan oleh istri dan selir para putra mahkota

Jenis Motif Batik Lain Selain Parang yang Tidak Boleh Sembarangan Digunakan oleh Masyarakat Biasa

Ternyata selain Parang, ada motif batik lain yang tak boleh dipakai sembarangan saat di lingkungan keraton oleh rakyat biasa.

Detail penampakan undangan pernikahan Erina Gudono dan Kaesang pangarep. (Tribun Solo )
Detail penampakan undangan pernikahan Erina Gudono dan Kaesang pangarep. (Tribun Solo ) (Tribun Solo)

Apa saja yang tak boleh dipakai?

Batik Kawung

Motif batik yang tak bisa sembarang digunakan adalah motif batik Kawung, Stylovers.

Memiliki pola geometris dengan empat bentuk elips yang mengelilingi satu pusat, pola pada batik motif Kawung dalam budaya Jawa dikenal sebagai keblat papat lima pancer.

Hal itu membuat motif Kawung memiliki makna empat sumber tenaga alam atau empat penjuru mata angin.

Meskipun begitu, ada juga pendapat lain yang mengatakan motif kawung menggambarkan bunga lotus atau teratai yang sedang mekar.

Sehingga diketahui motif batik ini dilarang digunakan oleh rakyat jelata ketika pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Motif Kawung hanya boleh dipakai oleh para Sentana Dalem atau kerabat kerajaan.

Motif Batik Huk

Tak berbeda jauh dengan motif Kawung, motif batik Huk mulai dilarang dikenakan sembarang orang ketika Sri Sultan Hamengku Buwono VII berkuasa.

Motif batik satu ini terbilang unik karena terdiri dari banyak motif, seperti binatang, tumbuhan, kerang, cakra, burung, sayap, dan garuda.

Setiap motif yang ada pada motif Huk, memiliki makna masing-masing.

Seperti motif binatang menggambarkan watak sentosa, tumbuhan melambangkan kemakmuran, kemudian motif kerang bermakna kelapangan hati, sedangkan sayap sebagai bentuk ketabahan hati.

Jelas saja, motif Huk sering digunakan sebagai simbol pemimpin yang berwibawa, Cerdas, berbudi luhur, serta mampu memberi kemakmuran, dan selalu tabah dalam melaksanakan pemerintahan.

Dengan begitu, motif Huk hanya boleh dikenakan oleh raja dan putra mahkota saja, Stylovers.

Itulah Stylovers, makna dari ketiga motif batik dan alasan mengapa dilarang dikenakan oleh sembarangan orang.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tamu Pernikahan Kaesang dan Erina Diminta Tak Pakai Batik Parang, Ini Motif Lain Khusus Bangsawan, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2022/12/07/tamu-pernikahan-kaesang-dan-erina-diminta-tak-pakai-batik-parang-ini-motif-lain-khusus-bangsawan?page=all.

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved