Berita Daerah Terkini

Banyak Warga Ingin Adopsi Bayi yang Ditemukan Dalam Tas Belanja, Dinsos Samarinda Beber Syarat

Banyak yang ingin adopsi untuk jadi orang tua, begini penjelasan Kadinsos jika ingin mengadopsi bayi yang ditemukan di Perumahan Keledang Mas Baru.

Kolase Tribunkaltara.com / Rita Lavenia / HO-Polsek Samarinda
Bayi laki-laki yang ditemukan tergeletak di tepi jalan Perumahan Keledang Mas Baru, Samarinda Seberang. Tampak pula bayi laki-laki yang ditemukan di pinggir jalan saat berada di rumah sakit. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda terus memantau kondisi bayi laki-laki yang ditemukan di tepi jalan Perumahan Keledang Mas Baru, Jalan Bung Tomo, RT 22 Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang pada Selasa (13/12/2022) lalu.

Kepala Dinas Sosial Samarinda, Isfihani mengatakan, pihaknya telah memeriksa ke Rumah Sakit I.A Moeis dan bayi tersebut masih berada di inkubator.

"Sejauh pantauan kita anaknya sehat. Cuma karena lahir prematur dan beratnya sangat jauh dari normal jadi harus di inkubator," jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (15/12) siang ini.

Ia menjelaskan, saat bayi tersebut keluar akan dikirim ke Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma yang berada di Jalan H.A.M. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Baca juga: Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Tas Donasi ASN Pemkot Samarinda, Berikut Kata Dinas Sosial

Bayi laki-laki yang ditemukan tergeletak di tepi jalan Perumahan Keledang Mas Baru, Samarinda Seberang. Tampak pula bayi laki-laki yang ditemukan di pinggir jalan saat berada di rumah sakit.
Bayi laki-laki yang ditemukan tergeletak di tepi jalan Perumahan Keledang Mas Baru, Samarinda Seberang. Tampak pula bayi laki-laki yang ditemukan di pinggir jalan saat berada di rumah sakit. (Kolase Tribunkaltara.com / Rita Lavenia / HO-Polsek Samarinda)

"Jadi statusnya saat ini anak negara dulu selama proses anak ini tidak ada orangtuanya. Karena polisi masih mencari," lanjutnya.

Jikalau nanti memang menjadi anak negara dan ada yang ingin mengadopsi, lanjutnya, maka Dinsos akan menyetujui.

"Tapi ada prosedur ketat yang harus dilalui calon pengadopsi. Juga harus disidangkan dulu," jelasnya.

Disinggung kembali mengenai tas jinjing bertuliskan Donasi ASN (PNS) Pemkot Samarinda yang menjadi tempat diletakannya bayi tersebut saat ditemukan, Isfihani kembali enggan berkomentar jauh.

Sebab menurutnya bisa saja pelaku pembuang bayi tak berdosa tersebut sengaja menggunakan tas tersebut untuk memelintir isu.

"Kita tidak bisa menduga-duga tujuannya apa juga (menggunakan tas Pemkot), yang jelas kita serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bayi malang tersebut ditemukan oleh sejumlah anak kecil yang hendak bermain bola di lapangan perumahan pada Pukul 14.30 WITA.

Awalnya bocah-bocah itu mengira bungkusan tersebut berisi parsel minuman dan makanan.

"Pas dibuka teman saya bilang boneka. Tapi saya pegang kok gerak? Ternyata bayi," jelas Alvian (11) yang pertama kali melihat bayi tersebut.

Bayi tak berdosa ini lantas dibawa oleh personel beat patroli 110 Polresta Samarinda ke Puskesmas Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang.

Ketika diperiksa, pihak dokter mengatakan bayi malang itu begitu lemah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved