Piala Dunia

Jelang Final Piala Dunia 2022 Qatar Argentina vs Perancis, Pengalaman Deschamps Lawan Energi Muda

Minggu (8/12) malam, di Stadion Iconic Lusail, Qatar dijadwalkan pertandingan final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis, ini prediksinya.

TribunKaltara.com
Duo bintang PSG (Paris Saint Germain) Lionel Messi dan Kylian Mbappebakal menantang satu sama lain di final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Argentina pada Minggu (18/12/2022). (TribunKaltara.com) 

Beckenbauer memimpin "Die Mannschaft" di Meksiko 1986 dan Italia 1990, masing-masing dengan kekalahan dan kemenangan.

Duo bintang PSG (Paris Saint Germain) Lionel Messi dan Kylian Mbappebakal menantang satu sama lain di final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Argentina pada Minggu (18/12/2022). (TribunKaltara.com)
Duo bintang PSG (Paris Saint Germain) Lionel Messi dan Kylian Mbappebakal menantang satu sama lain di final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Argentina pada Minggu (18/12/2022). (TribunKaltara.com) (TribunKaltara.com)

Sedangkan Schön memimpin tim Jerman di putaran final Piala Dunia 1966 melawan Inggris, di mana mereka dikalahkan, dan berjaya di Jerman pada 1974 setelah mengalahkan Belanda.

Perlu dicatat bahwa Schön memimpin Jerman di empat Piala Dunia, 1966, 1970, 1974 dan 1978, yang mencakup dua partai final.

Pelatih masyhur lain yang pernah ke final dua kali adalah Mario Lobo Zagallo, yang memimpin Brasil di Meksiko 1970, di mana dia memimpin Scracht du Oro meraih gelar,  dan di Perancis 1998 di mana dia dikalahkan oleh tuan rumah.

Dari daftar istimewa ini, muncul Vittorio Pozzo sebagai sosok paling menonjol.

Pria Italia ini memimpin skuat Azurri menjuarai Piala Dunia 1934 yang digelar di Italia, dan 1938 di Perancis.

Sejauh ini, hanya dia satu-satunya pelatih yang pernah membawa timnya juara dunia dua kali secara beruntun.

Baca juga: Perancis Bakal Jumpa Argentina di Final Piala Dunia 2022, Ajang Balas Dendam Lionel Messi ke Mbappe

Terakhir, ada nama Didier Deschamps yang memimpin Perancis meraih gelar di Rusia 2018, dan sekarang sedang mengincar gelar kedua berturut-turut untuk menyamai rekor Pozzo nun 84 tahun silam.

Namun, di depannya menantang pria lebih muda yang ambisius, agresif, dan tak kenal takut.

Faktanya, meski baru empat tahun menukangi Albiceleste, dan jejak rekamnya kurang meyakinkan, Lionel Scaloni telah menggoreskan catatan istimewa.

Lionel Scaloni berhasil melakukan hal yang tak bisa dilakukan para pelatih tim Tango sebelumnya dalam kurun waktu 28 tahun terakhir.

Dia sukses mempersembahkan trofi Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil di babak final.

Baca juga: Bursa Taruhan, Prediksi Final Piala Dunia 2022: Argentina Kalahkan Perancis Prosentase 55 Persen

Pria 44 tahun ini tak mau didikte, dan tahan dengan segala kritikan.

Dia bersikeras memilih pemain sesuai seleranya.

Dia berani melawan semua orang, termasuk juga mendiang Diego Armando Maradona.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved