Berita Tarakan Terkini
Apel Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, Basarnas Siapkan 70 Personel Jaga di Tarakan dan Nunukan
Apel Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) dilaksanakan serentak seluruh Indonesia termasuk di Basarnas Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Apel Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) dilaksanakan serentak seluruh Indonesia termasuk di Basarnas Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril memimpin Apel Pembukaan Siaga SAR Khusus Nataru, Senin (19/12/2022) pagi dirangkai dengan parade keliling tiga unit mobil SAR Tarakan.
Syahril menyampaikan amanat Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) Marsdya TNI Henri Alfiandi.
Mengutip amanat Kepala Basarnas, menyambut libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan ada pergerakan atau mobilitas masyarakat hingga 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 44,17 juta orang.
Masyarakat akan mudik libur Nataru menggunakan moda transportasi darat, laut maupun udara.
Peningkatan jumlah masyarakat yang mudik libur Nataru karena bersamaan dengan libur sekolah.
Selain itu tidak adanya pembatasan mobilitas warga meskipun pemerintah masih memperpanjang perlakuan PPKM Covid-19.
Baca juga: Antisipasi Kecelakaan di Laut, Personel Ditpolairud dan Basarnas Tarakan Latihan Hely Rafling
“Mempertimbangkan kondisi faktual tersebut maka penyelenggaraan Siaga SAR Khusus Nataru harus tetap mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan,” ungkap Syahril seperti yang disampaikan Kepala Basarnas RI.
Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru dilaksanakan selama 16 hari, 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023.
“Puncak arus mudik Natal diperkirakan pada 23 sampai 24 Desember 2022 dan puncak arus balik tanggal 25 sampai 26 Desember 2022,” paparnya.

Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan mulai 30 hingg 31 Desember 2022, dan puncak arus balik mulai 1 sampai 2 Januari 2023.
Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga SAR Khusus Nataru tahun ini adalah bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.
“Bencana geologi, yaitu gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi. Kemudian kecelakaan transportasi, yaitu kecelakaan kapal, pesawat dan jalan raya atau ruas jalan tol dan kondisi membahayakan manusia di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata,” urainya.
Mengingat potensi kedaruratan di atas, agar para Basarnas Tarakan menyiagakan personel, alutsista dan peralatan untuk melaksanakan pemantauan jalur mudik di tempat-tempat yang rawan kecelakaan atau bencana.
“Seperti di pelabuhan, bandara, pelabuhan penyeberangan, ruas jalan tol atau arteri, terminal bus, dan tempat-tempat wisata ataupun tempat-tempat keramaian,” ungkapnya.
Baca juga: Basarnas Tarakan Lakukan Penggalian Setengah am. Korban Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal