Natal dan Tahun Baru
Renungan Natal: Yesus Kristus Terang Dunia
Bagi Nabi Yesaya, kelahiran Yesus berarti datangnya terang yang besar bagi bangsa yang berjalan dalam kegelapan (Yes. 9:1).
Oleh: Pdt Dr Samuel Kusuma, MTh, Ketua Sinode Gereja Bethany FOG Indonesia
"Kemudian, Yesus berkata kepada orang banyak itu, katanya, "Akulah terang dunia. Setiap orang yang mengikut aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan mempunyai terang hidup."
TRIBUNKALTARA.COM – Kita merayakan Natal, memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Apa makna kelahiran Yesus bagi dunia ini, bagi kita?
Bagi Nabi Yesaya, kelahiran Yesus berarti datangnya terang yang besar bagi bangsa yang berjalan dalam kegelapan (Yes. 9:1).
Tetapi ketika dikatakan bahwa kedatangan Yesus membawa terang, lalu apa artinya terang itu?
Berkat dan anugerah apa yang dibawa masuk ke dalam kehidupan kita melalui kedatangan-Nya? Apa artinya ketika Yesus berkata, "Akulah terang dunia" (Yoh. 8:12).
Dalam renungan ini kita akan melihat beberapa pengertian pernyataan bahwa Yesus adalah terang dunia.
Terang adalah konsep yang umum yang dipakai oleh banyak agama. Natal menjadi sebuah perayaan yang sangat berarti karena Kristus, Sang Terang itu sendiri, datang ke dalam dunia.
Ketika malam Natal, Tuhan memberikan simbol melalui sebuah bintang yang bercahaya begitu terang melebihi bintang-bintang lainnya yang menandakan bahwa Sang Terang telah datang ke dalam dunia yang gelap.
Sang Terang itu sendiri, yang mengambil rupa seorang manusia, masuk ke tengah dunia untuk menerangi dunia yang tak berpengharapan ini.
Kristus menjadi satu-satunya pengharapan yang dapat menyelamatkan umat manusia. Di dalam konteks ini, marilah kita mencoba merenungkan arti Kristus sebagai Terang.
Dalam setiap kegiatan Natal, apakah yang selalu ada? Ya, betul, pohon Natal yang terang karena dihiasi oleh lampu-lampu Natal.
Baca juga: Ibadah Misa Natal Dilaksanakan Mulai Besok Malam, Pastor Sebut Tahun Ini Masih Digelar Sederhana
Kayaknya pohon Natal tidak akan berarti kalau tidak ada lampu-lampu Natal yang menghiasinya.
Juga, selain lampu-lampu Natal yang menerangi keramaian Natal sekolah Minggu dan gereja adalah lilin-lilin.
Bahkan setiap Natal ada lilin yang dibagikan dan kemudian akan dinyalakan bersama-sama ketika mengiringi kita menyanyikan lagu "Malam Kudus".
Lampu-lampu Natal dan lilin-lilin yang selalu memeriahkan dan menerangi pada setiap acara Natal mengingatkan kita akan perkataan Tuhan Yesus, "Kamu adalah terang dunia …"
Tema dari Injil Yohanes adalah "terang". Saya percaya Yesus merupakan orang yang pertama dalam sejarah manusia yang membuat pernyataan semacam ini.
Yesus di sini tidak hanya berkata, "Akulah terang…", atau "Akulah terang bangsa ini, terang Israel…", tetapi terang "dunia".
Dunia? Kita tahu sekarang itu merupakan sebuah klaim profetik yang telah menjadi kenyataan.
Ingat bahwa Yesus tidak melakukan klaim ini sebagai seorang kaisar atau pemimpin besar, tetapi sebagai seorang Rabi dari sebuah bangsa jajahan.
Tanpa pencerahan Ilahi, saya kurang yakin orang rasional seperti kita akan menjadi pengikut Yesus jika kita termasuk orang banyak yang mendengarkan perkataan itu secara langsung.
Baca juga: Polda Kaltara Siagakan 438 Polisi dalam Operasi Lilin Kayan 2022, Amankan Natal dan Tahun Baru 2023
Namun, berkat pencerahan dari Bapa di surga, Yesus telah menjadi cahaya hidup kita.
Saya harap cahaya hidup kita bukan pacar, suami atau istri, bahkan bukan anak-anak kita, tetapi Yesus Cahaya Hidup kita.
A. Yesus Kristus Terang Dunia, Berarti di Dalam Dia Ada Perubahan dari Gelap menjadi Terang.
Hal itu dapat diuraikan sebagai berikut:
(1) Yesus bukan saja terang hidup, tetapi Ia juga adalah terang dunia. Yohanes menulis, "Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" - Yohanes 8:12;
(2) Yesus adalah terang yang menerangi hati dan mengetahui apa yang ada dalam hati kita - Yohanes 2:24-25;
(3) orang yang menerima Yesus Kristus, maka ia berpindah dari gelap kepada terang. Rasul Paulus menulis demikian, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" - 2 Korintus 5:17.
B. Yesus Kristus Terang Dunia Berarti dalam Dia Ada Kehidupan
Hal itu ditandai dengan:
(1) Terang pagi adalah terang yang memberi kehidupan bagi tanaman. Berbeda dengan panas terik dan panas sore;
(2) Yesus adalah terang hidup manusia. Rasul Yohanes menulis demikian: "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia" - Yohanes 1:4;
(3) Yesus adalah jalan dan kebenaran dan kehiduan. Rasul Yohanes menulis demikian, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" - Yohanes 14:6.
Melalui ayat ini, Yesus ingin menjelaskan bahwa hanya Dialah satu-satunya jalan yang membawa manusia sampai kepada Bapa di dalam sorga.
Selain itu, Yesus juga secara langsung menutup pintu bagi pengantara lain. Artinya tidak ada nama lain, hanya nama Yesuslah yang berkenan kepada Bapa di sorga.
Rasul Lukas menulis demikian: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" - Kisah Para Rasul 4:12.
Allah adalah sumber terang tersebut. Terang inilah yang dapat memberi kita pengertian lebih dalam tentang hal-hal rohani, keselamatan, dan identitas diri.
Pengertian inilah yang dibutuhkan manusia lebih dari pengertian mengenai alam.

Pengertian inilah yang akan membawa kita untuk mengenal siapa diri kita dan siapa Allah.
Terang bersifat menyingkapkan atau mewahyukan.
Di mana ada terang, di situ tidak ada kegelapan. Hal ini berarti dengan adanya terang kita dapat melihat sesuatu.
Karena itu, kehadiran Kristus sebagai terang, memampukan kita untuk melihat hidup kita yang begitu kotor dan gelap. Terang itu menerangi dan menelanjangi setiap perbuatan dosa kita di hadapan Tuhan agar kita sadar dan mau berbalik kepada-Nya.
Setelah sadar akan identitas diri kita dan hidup di dalam terang, baru kita dapat mengerti bagaimana berelasi dengan sesama kita.
Relasi dengan sesama yang sudah dirusak oleh dosa, kembali diperbarui di dalam terang kebenaran.
Baca juga: Rayakan Natal 2022, Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan Pilih Merayakan Bersama Keluarga di Malinau
Cara kita berhubungan antarmanusia yang benar hanyalah melalui dasar bahwa Tuhan adalah terang. Demikianlah kita disebut sebagai anak-anak terang.
Sebagai anak-anak terang, kehadiran kita di tengah-tengah dunia ini haruslah menjadi terang.
Kita hadir menjadi alat di tangan Tuhan untuk menerangi dunia dari kegelapan, menyadarkan dunia akan kebodohannya dan membawa kedamaian yang sejati di tengah-tengah dunia.
Biarlah di momen Natal ini kita kembali merenungkan, bahwa Kristus yang telah terlebih dahulu menerangi diri kita, mendorong kita untuk menjadi terang bagi dunia ini, dan membawa orang-orang yang masih tersesat kembali kepada Terang yang sejati.
Selamat merayakan Natal 2022 dan Selamat menyambut Tahun Baru 2023.***