Pemindahan IKN

Kabar Terkini Proyek Pembangunan IKN Nusantara, Ekskavator Mulai Ratakan Lahan Istana Presiden

Kabar terkini proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, terlihat alat berat (ekskavator) mulai meratakan lahan Istana Presiden .

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO
Sejumlah alat berat mulai meratakan lahan calon Istana Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTARA.COM - Kabar terkini proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, terlihat sejumlah alat berat (ekskavator) mulai meratakan lahan lokasi Istana Presiden

"Selamat Datang di Proyek Pembangunan Bangunan Gedung Istana Presiden dan Lapangan Upacara Pada Kawasan Kepresidenan di Ibukota Negara".

Spanduk besar ukuran 2 meter itu terpampang di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara di Sepaku ,  Kalimantan Timur.

Di belakang spanduk, terhampar lahan yang digadangkan akan menjadi bangunan Alpha di Kawasan tersebut. Ya, Istana Presiden Republik Indonesia sekaligus Lapangan Upacara siap dibangun.

Pertengahan Desember 2022 lalu, sejumlah pekerja nampak memasang stiker logo perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Istana Presiden.

Berseragam kuning dengan lis abu-abu serta helm safety-nya, mereka menempelkan stiker tersebut di pagar yang hampir menutupi bagian depan kawasan itu.

Tampak pula desain bangunan yang lebih dulu terpajang di sana.

Masih di luar pagar, terdapat spanduk bertuliskan "Utamakan Salat dan Selamat, Sebab Saat akan Membawamu Selamat Dunia Akhirat" , tepatnya di depan pos para pekerja.

Baca juga: Otorita IKN Komitmen Proyek Pembangunan IKN Nusantara di PPU Kukar Berjalan Beriringan

Deru mesin alat bertau (ekskavator terdengar riuh dari balik pagar.

Memang, terdapat dua mesin alat berat penggali yang sedang bahu-membahu meratakan tanah lahan Istana Presiden.

Lahan sekitar 100 ha itu masih "dihiasi" sejumlah pohon yang masih berdiri kokoh.

Meski belum terlihat bangunan yang telah berdiri, kawasan yang berjarak 15 menit dari pos sekuriti itu mulai terbentuk sesuai dengan ilustrasinya.

Bagaimana tidak, mesin pengeruk tersebut tampak menggali dataran rendah lahan. Sedang, dataran tinggi yang digadang menjadi tempat berdiri Istana Presiden itu masih terlihat menggunung.

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus digenjot. Pembangunan IKN baru diyakin akan menjadi simbol ekonomi baru Indonesia.
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus digenjot. Pembangunan IKN baru diyakin akan menjadi simbol ekonomi baru Indonesia. (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

"Ini baru 56 hektare. Belakangnya sampai 100 hektare. Nanti lapangan upacaranya paling depan," ujar Ketua Bidang Perencanaan Bangunan Gedung Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN , Sumirat saat ditemui Tribunkaltim.co ketika pihaknya sedang melakukan monitoring pembangunan Istana.

Ia membeberkan, design bangunan istana presiden nyaris final, sehingga proyek pembangunan dapat segera dilakukan.

"Nanti untuk yang design, sampai kepada basic design. Basic design ada dua, ada konsep sama prarencana. Itu hasil basic desainnya. Itu Nanti akan ditindak lanjuti,"lanjutnya.

Sebagai informasi, design gedung utama Istana Presiden berbentuk seperti Burung Garuda yang mengepakkan sayap berdiri diatas bukit yang dikelilingi hutan.

Baca juga: Refleksi Akhir Tahun dan Harapan Awal Tahun 2023 untuk IKN Nusantara

Melalui informasi yang didapatkan Tribunkaltim.co juga, Lapangan Upacara dan Istana Presiden tersebut ditargetkan rampung dan dapat digunakan saat HUT Kemerdekaan RI di 2024 mendatang.

Meski geliat pembangunan Istana Presiden telah masif dikerjakan, kawasan itu masih dikelilingi banyak pepohonan yang mendominasi di tengah deru suara mesin yang terus melakukan pengerukan. Lengkap dengan kicauan burung dan suara khas rimbanya.

Mulai Menggeliat

Pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN ) di daerah Sepaku, Penajam Paser Utara semakin menggeliat.

Secara khusus untuk mengetahui perkembangannya Tim Tribunkaltim.co menjajaki kawasan tersebut, Selasa (13/12/2022).

Saat akan masuk di kawasan IKN, kami disambut spanduk bertuliskan "Selamat Datang di Kawasan Ibu Kota Nusantara" yang terpampang.

Juga banner berukuran 1 m yang menginformasikan daerah tersebut ditutup untuk umum mulai tanggal 15 Juli 2022.

"Sekarang sudah nda bisa lagi kita bebas ke Titik Nol IKN Nusantara. Aku waktu ke sana katanya harus izin camat dulu," ujar Nani, salah satu warga Balikpapan yang ditemui Tribunkaltim.co dalam kesempatan berbeda.

Kini, tak sembarang orang diperbolehkan masuk ke kawasan pembangunan IKN tanpa izin dari pihak kecamatan.

Hal ini pulalah yang menguatkan pengumuman banner tersebut.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Ciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru, Masyarakat Adat Khawatirkan Ini

Bermodalkan izin dari pihak kecamatan, Tribunkaltim menyusuri kawasan IKN bermula di area Titik Nol IKN Nusantara.

Tak jauh dari  sana, berdiri kokoh Posko Pengamanan Polda Kaltim dengan pepohonan disamping kanan kirinya.

Bangunan beton berwarna kuning itu terletak tak jauh dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP ).

Posko tersebut berfungsi sebagai tempat pusat pengamanan pembangunan IKN .

Kabarnya, pada 2023 nanti pihak Polda Kaltim akan menambah 500 personil demi pengamanan IKN secara lebih intens.

Di seberang Posko Polda, terlihat beberapa tiang listrik lengkap dengan kabel yang menjuntai terpasang di sisi jalan.

Tak hanya di sana, sederet tiang listrik tanpa kabel juga berdiri di beberapa titik wilayah IKN. Hal itu menandakan mulai tersedianya jaringan listrik di kawasan Ibu Kota Nusantara .

Dari posko Polda Kaltim, Tribunkaltim mulai menjajaki Kawasan Inti Pemerintahan dengan disambut banner bertuliskam arah menuju Hunian Pekerja Konstruksi ( HPK ).

Sembari sesekali berpapasan dengan truk-truk yang hilir mudik mengangkut berbagai material dan bahan konstruksi untuk pembangunan.

"Kami membawa spon (kasur) untuk pekerja konstruksi," ujar salah satu pengemudi truck bermuatan spon kasur saat berpapasan dengan Tribunkaltim di pinggir jalan KIPP itu.

Pernyataan ini menandakan tersedianya beberapa fasilitas  yang disiapkan untuk pekerja konstruksi IKN.

Memasuki kawasan Rumah HPK , terlihat sibuknya aktifitas pembangunan 22 rusun (rumah susun) berwarna abu-abu dikelilingi beberapa ekskavator dan pekerja yang bahu-membahu menyelesaikan proyek tersebut.

Sederet bangunan itu beberapa terlihat siap huni, dan sejumlah diantaranya masih berupa pondasi.  

Terkait hal ini, melalui informasi yang didapat Tribunkaltim.co, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan progres pembangunan Rusun tersebut telah mencapai 71,06 persen dengan menggunakan teknologi modular.

Dari target 22 rusun, terdapat 16 Rusun yang sudah terbangun dan dalam proses penyelesaian kelistrikan serta pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja.

"Pembangunan Rusun untuk hunian pekerja konstruksi di IKN terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Kami akan berupaya agar proses pembangunannya bisa segera diselesaikan secepatnya," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.

Baca juga: Lowongan Kerja di IKN Nusantara, Tersedia 2 Formasi, Cek Syarat dan Cara Daftar

Dengan proses pengerjaan yang dilakukan melalui kerjasama operasional (KSO) PT. Wijaya Karya Gedung - PT. Adhi Karya (Persero) Tbk yang menargetkan pembangunan selesai pada awal 2023 mendatang.

Di kompleks Rusun HPK di IKN, tambah Iwan, juga akan dibangun fasilitas sosial dan fasilitas umum seperti mesjid, mess hall, klinik, dan kantor perwakilan pengelola.

Setiap Rusun akan memiliki kamar tipe barak untuk pekerja dilengkapi tempat tidur dan kamar mandi sehingga para pekerja dapat tinggal dengan nyaman serta fokus dalam bekerja membangun infrastruktur di IKN Nusantara.

"Waktu pelaksanaan pembangunan Rusun HPK dimulai tanggal 29 Agustus 2022 hingga akhir Januari 2023 mendatang," bebernya.

Kepala Seksi Engeneering PT. Wijaya Karya Gedung, Alam Wicaksono menerangkan, 16 Rusun tersebut akan terus bertambah seiring dengan percepatan proses pembangunan hunian oleh para pekerja hingga mencapai target.

Sementara itu, berdasarkan laporan pembangunan pada pertengahan Desember lalu, tercatat progres pembangunan Rusun sudah mencapai 71 persen.

Saat ini proses pekerjaan di lapangan difokuskan penyelesaian kelistrikan dan pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja serta persiapan struktur modular Rusun yang lain.

"Untuk membangun struktur modular Rusun setinggi empat lantai memerlukan waktu satu pekan dengan jumlah pekerja 20 orang yang bekerja 24 jam dalam tiga shift.

Kami optimistis pembangunan bisa berjalan dengan baik di lapangan dan sesuai perencanaan yang ada," pungkasnya. (Ardiana)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News atau Google Berita!

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved