Kalapas Nunukan Sebut Program Menjahit oleh WBP Sumbang PNBP Hingga Rp100 Ribu Per Bulan

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Program pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Nunukan berupa kegiatan menjahit sumbang PNBP (penerimaan negara bukan pajak) hingga Rp100 ribu per bulan.

Kepala Lapas Kelas IIB Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan, pelatihan kemandirian menjahit berada di bawah program pembinaan kemandirian seksi kegiatan kerja (Giatja).

"Kegiatan ini merupakan satu diantara kegiatan pembinaan kemandirian bagi WBP Lapas Nunukan. PNBP dari kegiatan menjahit setiap bulan mulai Rp50.000-Rp100.000 per bulan," kata I Wayan Nurasta Wibawa kepada TribunKaltara.com, Rabu (11/01/2023), pukul 15.00 Wita.

Wayan menuturkan, Lapas Nunukan memiliki total penghuni sebanyak 1.201 WBP. Diantaranya memiliki minat dan bakat dalam hal menjahit.

Baca juga: Genjot Produksi Batik Khas Nunukan Para WBP Lapas Nunukan, Wayan Harap Bisa Dipatenkan Kemenkum HAM

Bahkan kata Wayan, Lapas Nunukan menyediakan tempat untuk WBP belajar dan mengasah kemampuan menjahit mereka.

"Ada 10 orang WBP yang punya keahlian dalam menjahit. Pakaian yang dijahit ada dari pegawai Lapas Nunukan sendiri ada juga punya WBP," ucapnya.

Lapas Nunukan belum lama ini mendapatkan hibah 4 unit mesin jahit dan satu unit mesin obras dari Lapas perempuan Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

"Kami bersyukur sekali dapat hibah mesin jahit dan mesin obras. Kami akan maksimalkan lagi dalam hal program pembinaan menjahit," ujar Wayan.

Penulis: Febrianus Felis