Kumpulan Pantun
Teks Pantun Melayu untuk Prosesi Melamar Perempuan, Sampaikan saat Meminang Sang Kekasih
Kumpulan pantun Melayu melamar, Kain puteri sulaman pelangi, Cantik dan molek jadi idaman,Dahulu kami pernah berjanji, Memetik bunga kembang di taman.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini teks pantun Melayu yang biasanya digunakan untuk melamar perempuan, sampaikan saat meminang sang kekasih di hadapan keluarga.
Cuplikan pantun Melayu ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan seperti nama perempuan yang akan dilamar.
Sebagaimana prosesi lamaran masyarakat Melayu, keluarga pria yang akan meminang umumnya akan berpantun terlebih dahulu.
Nah, teks pantun Melayu ini bisa menjadi alternatif sekaligus upaya melestarikan adat istiadat.
Pantun dari utusan pihak laki-aki :
Batang ramai suka memanjat
Melilit sampai pohon menanti
Datang kami mempunyai hajat
Ingin menyampaikan hasrat hati
Kain puteri sulaman pelangi
Cantik dan molek jadi idaman
Dahulu kami pernah berjanji
Memetik bunga kembang di taman
Baca juga: Bikin Doi Makin Gemas dengan Gombalanmu, Kumpulan Pantun Cinta Romantis Buat PDKT hingga Merayu
Sebelum hajat kami kemukakan
Titipan salam kami sampaikan
Dari Bapak...... (Nama Keluarga Dari Pihak Laki-Laki)
Untuk keluarga Bapak ..... (Nama Keluarga dari Pihak Wanita)

Sampan kotak muatan lada
Menuju selatan kemudi diarahkan
Sopan dan santun kami tiada
Mohon maaf ikhlas diberikan
Rama-rama dikumbang jati
Kesana kemari asyik berterbang
Ramai nampaknya majlis disini
Siapa gerangan teman berbincang
Pantun dari utusan pihak wanita :
Sirih sekapur pinang keratin
Dimakan oleh muda jejaka
Kalau tuan tidak keberatan
Dengan kamilah tuan berseloka
Buah kemang rasanya kelat
Jangan disimpan di dalam peti
Jika memang ada dihajat
Jangan disimpan di dalam hati
Jati tuan jati melayu
Jati kami orang bahari
Janji tuan masa yang lalu
Kami nantikan setiap hari
Sultan bintan sultan ternama
Terkenal sudah diseluruh dunia
Kiriman salah kami terima
Semoga kita sehat semua
Bunga melur bunga melati
Warnanya putih memikat hati
Sambutan kamitidak seperti
Jangan tuan berkecil hati
Baca juga: Kumpulan Pantun Galau, Ungkapan Sedih Patah Hati Saat Putus Cinta atau Ditolak, Nyesek Maksimal
Selanjutnya dilakukan tukar menukar tepak sirih dari pihak perempuan ke pihak laki-laki dan kemudian saling mencicipi , dan Pihak Laki-Laki melanjutkan pantunnya.
Daun selasih kami larutkan
Dimasak untuk buat santapan
Sedikit antaran kami sertakan
Lengkap dengan semua persyaratan
Kini gendang kami tingkahkan
Mengiring lagu pelipur hati
Ini semuanya kami serahkan
Untuk ananda di rumah ini
Baju kurang teluk belanga
Terbuat dari kain cita
Yang kami antarkan tidak seberapa
Terimalah dengan sukacita
Selanjutnya utusan dari pihak Laki-Laki menyebutkan satu persatu dari Hantaran dan kemudian juga menyerahkan hantaran kepada Utusan Pihak Perempuan. Dan kemudian pihak Perempuan menyampaikan pantun balasan :
Tabir gulung kami labuhkan
Melati sunting kami tatahkan
Terima kasih kami ucapkan
Kecil tangan nyiru ditadahkan
Putra raja duduk digeta
Memakai mahkota kebesarannya
Seperti pesan yang tuan minta
Kami sampaikan kepada yang punya
Baca juga: 20+ Pantun Nasihat Melayu Sarat Makna, Bisa Disampaikan ke Anak Cucu hingga Pengantin Baru
Buah pauh di tepi pantai
Diambil anak yang sedang mandi
Tidak harta yang kami nilai
Budi baik pengikat hati
Pasir putih di pinggir kali
Tempat mainan ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga
Setelah selesai serah terima hantaran kemudian dilanjutkan dengan prosesi lainnya biasanya juga dilanjutkan dengan acara berbalas pantun dan kemudian dilangsungkan akad pernikahan atau juga dilakukan resepsi pernikahan (bersanding) dihari yang sama atau dihari berikutnya dan hari yang telah ditetapkan sebelumnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.