Berita Tarakan Terkini

Residivis Baru Bebas Kembali Ditangkap Polisi, Berikut Kronologis dan 4 TKP Pencurian JN di Tarakan

Meski sempat melawan saat diamankan, JN, pelaku pencurian di empat lokasi berbeda berhasil dibekuk personel Satreskrim Polres Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
HUMAS POLRES TARAKAN
Pelaku JN saat diamankan dan ditampilkan dalam rilis pers bersama Kasat Reskrim dan Kanit Resum Satreskrim Polres Tarakan. 

“Modusnya sama, merusak gembok toko,” terangnya.

Pelaku tidak melakukan aksinya sendirian. JN melakukan aksinya bersama rekannya dan masih dikejar saat ini berinisial SH.

Untuk SH ada beberapa TKP bersama JN alias tidak semua bersama JN melakukan aksinya.

ia melanjutkan, JN diamankan Kamis 5 Januari 2023 pukul 21.00 WITA diamankan di depan Puskesmas Sebengkok.

Posisinya akhirnya JN tertangkap, personel sendang menindaklanjuti laporan pencurian handphone dan dalam perjalanan melihat orang dicurigai di wilayah tersebut.

“Karena personel mengenali wajah orang itu, dan itu residivis, kami lakukan pengintaian. Terlihat mencurigakan beberapa kali berkeliling di wilayah itu. Kami hentikan, untuk diperiksa dan melakukan perlawanan mau kabur. Kami akhirnya tangkap dan penggeledahan badan, dibuka jok motor ada sebilah parang,”terangnya.

Setelah diinterogasi, ternyata ada beberapa TKP sudah didatangi.Alasan yang bersangkutan JN membawa sebilah parang untuk menjaga diri. “Kami meyakini ini salah satu alat dipakai untuk melakukan kejahatan. Modusnya selama ini mencongkel. Ini pelaku viral kotak amal di medsos kemarin,” ujarnya.

Pelaku yang merupakan residivis memiliki riwayat kasus sama yakni pencurian. Rerata beraksinya pelaku tidak mengenal waktu dan wilayah.

“Dari Juata sampai Amal. Waktunya dari siang sama malam. Melihat memantau rumah, dia pantau. Ada siang hari saat ke gereja, setelah Natal kemari nada kegiatan berdoa, pulang sudah terbuka rumah korban,” ujarnya.

Ada sejumlah BB berpindah tangan dan sudah diamankan dari orang yang sudah membeli barang seperti LPG sudah dijualkan saat itu.

Baca juga: Sebut Biaya Haji Naik Rp 60 Juta Masih Usulan, Kementerian Agama Tarakan Tunggu Ketetapan dari Pusat

“Kami pendalaman terhadap pelaku dimana BB hasil aksi kejahatannya dan koperatif dipanggil dan ditemukan BB-nya. HP dijual tidak lebih Rp 500 ribu di semua saksi minta Rp 300 ribu atau Rp 500 ribu, ada tukar tambah, kalau chainsaw dijual Rp 500 ribu menwarkan ke tukang mebel,” sebutnya.

Alasan melakukan aksi pencurian motifnya ekonomi. Namun melihat lokasi TKP pencurian yang cukup banyak, itu seolah sudah menjadi profesi.

“Uangnya juga dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan pakai makan. Dugaan TKP lain masih pengembangan, banyak di Tarakan kasus pencurian dengan modus sama. Pelaku sudah berkeluarga, hidup JN tidak menentu, warga Sebengkok,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved