Nikita Mirzani Beber Alasan Suka Ikut Campur Urusan Orang Lain: Karena Gue Tahu

"Lebih ke kurang kurjaan sih jatuhnya," timpal warganet lain.

Kode Nikita Mirzani Ingin Terjun ke Dunia Politik

Nikita Mirzani ungkap keinginan terjun ke dunia politik.

Bak kode jika ibu tiga anak itu ingin menjajal dunia baru, Nikita Mirzani mengaku kini banyak belajar.

Ia mengaku tak ingin begitu saja ke dunia politik tanpa bekal pengetahun apa-apa.

"Sebetulnya dari tahun lalu udah mau terjun ke politik. Tapi saya tidak mau ketika terjun ke politik, saya jadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Jadi, saya harus belajar," ungkap Nikita Mirzani dilansir tayangan YouTube The Leonardo's.

Nikita Mirzani lantas membandingkan sejumlah politisi terutama dari kalangan publik figur yang ramai-ramai berpolitik tapi tak memiliki ilmu cukup saat mengemban tugasnya.

Baca juga: Nikita Mirzani Janji Bagi-bagi Duit ke Penggemar jika Bunda Corla Kembalikan Saweran Rp 100 Juta

Menurut Nikita Mirzani, masih ada segelintir orang yang memiliki tujuan politik hanya demi mengejar keuntungan semata.

"Sekarang, banyak orang masuk politik itu tidak ada otaknya. Tidak ada isinya. Hanya mau terjun-terjun saja,"

"Mungkin tergiur, kamu bisa dapat tanda tangan, orang bisa bayar sekian, segala macam, urusan tanah jadi gampang tapi lo dapat imbalan" kata Nikita Mirzani.

Untuk itu, Nikita Mirzani berharap jika kelak dirinya bulat untuk berpolitik, ada bekal ilmu yang sudah dimiliki.

 "Gue nggak mau terlihat bodoh, nanti ditanya apa gue jawabnya apa" ucap Nikita Mirzani.

Ketertarikan Nikita Mirzani di dunia politik memang sudah kerap disampaikan artis kontroversial itu disejumlah podcast.

Baca juga: Aibnya Dikuliti Nikita Mirzani, Bunda Corla Bongkar Masa Lalu hingga Ungkap Alasan Pindah ke Jerman

Sebelumnya di podcast Duo Gacor, Nikita Mirzani sempat mengirim kode ingin berpolitik.

Menurut dia banyak kepentingan orang banyak yang masih harus diperjuangkan.

Untuk itu, jika merasa bekal ilmunya sudah cukup, bukan tidak mungkin Nikita Mirzani akan banting setir menjadi seorang politisi seperti yang dicita-citakan.

(*)