Berita Nasional Terkini

Biaya Haji 2023 Bisa Turun Rp 2,4 Juta, Durasi Ibadah Haji Dikurangi 10 Hari, Makan Pagi Ditiadakan

Pemerintah mengusulkan penurunan biaya haji 2023 sebesar Rp 2,4 juta dari Rp 98,8 juta menjadi Rp 96,4 juta dengan syarat durasi ibadah haji dikurangi

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com/Muhammad Husain Sanusi
Pelaksanaan ibadah haji pada 2022. Pemerintah mengusulkan biaya haji atau BPIH 2023 naik hampir dua kali lipat. Biaya haji bisa turun dengan syarat durasi ibadah haji dikurangi hingga 10 hari. (Tribunnews.com/Muhammad Husain Sanusi) 

"Dalam kunjungan dan dialog dengan berbagai pihak jemaah haji, di pagi hari lebih cenderung melaksanakan ibadah.

Durasi berada di tempat ibadah itu jauh lebih panjang ketimbang kembali ke penginapan. Maka karena itu, kami melihat bahwa pengadaan makan pagi itu cenderung mubazir," ujar Marwan.

Marwan menyampaikan, pada prinsipnya makan pagi memang tidak disediakan.

Hanya saja, pada tahun 2022 makan pagi disediakan lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Sebab, di masa pandemi Covid-19, jarang ada yang berjualan makanan sehingga jemaah haji perlu diberikan makan pagi. Kini, kata Marwan, di mana-mana sudah ada tempat makan.

"Maka orang jemaah lebih cenderung jalan pagi, kemudian beribadah lebih panjang durasinya di tempat-tempat ibadah di masjid.

Mereka pulangnya agak lama, jadi makan pagi itu tidak dimanfaatkan dengan baik," tutur dia.

Selanjutnya, Marwan mengatakan, biaya konsumsi untuk jemaah haji ternyata masih bisa dinegosiasikan.

Menurut dia, harga makanan yang dibeli satuan tentu akan berbeda harganya ketika membeli ribuan makanan sekaligus.

Baca juga: Berapa Biaya Haji 2022? Intip Besaran Per Embarkasi, Lengkap Kuota CJH Setiap Provinsi di Indonesia

"Kemungkinan jauh di bawah yang ditawarkan itu masih mungkin dilakukan. Maka karena itu kami meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi tentang harga," ucap Marwan.

Selain makan pagi, Marwan menyebut ada sejumlah komponen biaya haji yang masih bisa dipangkas. Di antaranya biaya hotel.

Marwan menilai harga satuan penginapan yang diajukan pemerintah masih bisa dinegosiasi lagi. Dia mengatakan harga bisa dikurangi karena pelaksanaan haji 2023 sudah normal sebelum pandemi Corona atau Covid-19.

 "Hotel yang bakal menjadi penginapan atau beberapa hotel yang ditempati jemaah haji, kami menemukan bahwa harga satuan yang diajukan oleh pemerintah di dalam usulan di panja ini masih memungkinkan untuk dilakukan negosiasi dan menurunkan harga.

Karena berbagai hal, satu bahwa proses pelaksanaan haji di 2023 ini sudah berjalan normal," tutur Marwan.

Komisi VIII DPR juga menilai pemilihan lokasi hotel di kawasan Misfalah, Makkah, tidak tepat. Hotel di sana tak bisa menampung jemaah dalam jumlah banyak.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved